Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mokhtar Alim Shokder, Pembuat Kaligrafi pada Kiswah Kabah

Kompas.com - 31/07/2020, 07:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi seorang pembuat kaligrafi, gairah dan komitmen mereka dapat ditampilkan melalui setiap goresan kata-kata dalam berbagai media.

Namun, tak ada yang lebih terhormat bagi seorang kaligrafer daripada menampilkan hasrat itu pada kiswah atau penutup Kabah.

Perasaan itulah yang dirasakan oleh Mokhtar Alim Shokder, ahli kaligrafi di pabrik kiswah Kabah, Mekkah.

Dikutip dari Arab News, Kamis (30/7/2020), Shokder mengaku jatuh cinta pada kaligrafi di usia muda. Selama bertahun-tahun dia mengasah kemampuannya hingga mendapatkan posisi presitius.

Perjalanan Shokder menekuni kaligrafi dimulai saat liburan musim panas 1977. Dia mengikuti kursus kaligrafi yang diadakan di Masjidil Haram selama tiga bulan.

Ketrampilan yang ditunjukkan oleh Shokder mampu memikat hati gurunya. Shokder menjadi seorang guru kaligrafi pada tahun berikutnya.

"Saya akan berlatih berjam-jam setiap hari karena saya menyukai kaligrafi Arab. Teman-teman sekelas saya akan datang dan meminta tips tentang cara meningkatkan tulisan tangan mereka," kata Shokder.

Baca juga: Update Haji 2020: Detik-detik Kabah Diberi Wewangian Jelang Pelaksanaan Haji

"Saya merasa sangat senang dan memiliki dorongan kuat untuk menyempurnakan keterampilan saya. Kami biasanya menghabiskan waktu berjam-jam berlatih tanpa henti, dengan fokus penuh pada tugas-tugas yang ada untuk menyempurnakan pekerjaan kami," tambahnya.

Jenis font yang disukai Shokder adalah naskh. Font itu dianggap sebagai salah satu bentuk kaligrafi Islam paling awal dan digunakan dalam Al-Quran.

Setelah mengajar beberapa tahun di Masjidil Haram, dia mendaftarkan ke Departemen Pendidikan Seni, Universitas Umm al-Qura, pada 1989.

Di kampus itu, Shokder banyak belajar dari Muhammad Hassan Abu al-Khair, seorang profesor di departemannya sekaligus kaligrafer ternama.

Baca juga: Makna Kiswah Kakbah dari Raja Salman untuk Masjid Istiqlal

 

Jemaah berbaris ketika keluar setelah mereka mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli 2020.STR Jemaah berbaris ketika keluar setelah mereka mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli 2020.

"Karya-karya artistik membutuhkan banyak kesabaran dan ketelitian. Misalnya, menulis lima kata menggunakan kaligrafi bisa memakan waktu dua hingga tiga bulan, bahkan terkadang lebih lama," tutur Shokder.

"Ini adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu lama. Beberapa orang berpikir bahwa karya seni seperti itu dapat selesai dalam waktu satu jam, tetapi tidak benar," tambah dia.

Tak dijelaskan kapan Shokder mulai bekerja di pabrik pembuatan kiswah.

Namun yang pasti, pada tahun 2003, dia ditunjuk sebagai satu-satunya kaligrafer untuk kiswah. Shokder mengaku posisi itu diimpikan oleh ayahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com