Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pria Penyandang Disabilitas Jatuh dari Kursi Rodanya Saat Unjuk Rasa, Bagaimana Cerita Sebenarnya?

Kompas.com - 19/07/2020, 10:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Namun, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa setelah 44 hari berturut-turut melakukan unjuk rasa, petugas adalah pihak yang pertama kali melakukan tindakan kekerasan hingga salah seorang laki-laki terjatuh dari kursi rodanya dan seorang remaja penderita asma mengalami kejang di jalan.

Baca juga: Viral, Unggahan Anggota Polisi di Lamongan Rawat dan Mandikan ODGJ

Kesaksian pengunjuk rasa

Salah seorang pengunjuk rasa, Cailin O'Brien (25) mengatakan bahwa polisi dengan pakaian lengkap dan kendaraan SWAT-nya muncul entah dari mana dan mengelilingi sekelompok pengunjuk rasa.

O'Brien menyebut bahwa jumlah para polisi tersebut lebih banyak daripada jumlah pengunjuk rasa yang dikepung.

"Kami tidak bersenjata. Kami membawa papan tanda. Kami menyuarakan tuntutan. Dan kami bertemu petugas berpakaian lengkap, membawa pentungan, dan mendorong secara paksa," kata Morachnick.

Adapun dalam video yang tersebar, lelaki disabilitas yang jatuh dari kursi rodanya diketahui bernama Wilson.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Dalam video tersebut, petugas mendorong para pemrotes dengan tongkat ketika mereka berusaha membantu Wilson. 

Petugas pun mendorongnya ke tanah dan memborgolnya. Sementara, petugas lainnya terlihat mengambil kursi roda tersebut dan melemparkannya.

Menurut para pengunjuk rasa, Wilson telah turut serta dalam protes selama beberapa hari.

Sementara itu, remaja yang menderita asma dan mengalami kejang di lokasi yang sama diketahui bernama Elliot Sanchez.

Sanchez menyebut bahwa ia dipukul dengan tongkat pada bagian dada dan leher sehingga ia jatuh ke tanah dan mengalami serangan asma.

Setelah dirawat di rumah sakit, ia ditahan dan diberi tuduhan atas penolakan penangkapan.

Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...

Bantahan polisi

Atas kesaksian para pengunjuk rasa, juru bicara LAPD Joshua Rubenstein membantahnya.

Ia mengatakan bahwa meskipun Sanchez didorong, ia tidak dipukul dengan tongkat ataupun ditahan.

"Memang ada penggunaan kontak fisik dan saya yakin dia didorong, tetapi saya tidak tahu detail di baliknya. Sekarang sedang diselidiki. Para penyelidik mengatakan bahwa itu bukan serangan karena pemukulan menggunakan tongkat," jelasnya.

Menurut keterangan polisi pada Kamis (16/7/2020), saat protes berlangsung, polisi tengah melakukan investigasi yang melibatkan dua orang wanita yang disebut berada dalam kondisi krisis kesehatan mental.

Baca juga: Desakan WHO, Penyebaran Virus Corona, dan Tingginya Kasus Covid-19 di AS...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com