Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pria Penyandang Disabilitas Jatuh dari Kursi Rodanya Saat Unjuk Rasa, Bagaimana Cerita Sebenarnya?

Kompas.com - 19/07/2020, 10:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan seorang pria penyandang disabilitas jatuh dari kursi rodanya saat berhadapan dengan polisi dalam protes dan terlibat kontak fisik viral di media sosial baru-baru ini.

Video tersebut telah tersebar di berbagai media sosial. Salah satunya diunggah kembali oleh akun Twitter @4TheCulture___

Dalam unggahannya ini, terlihat bahwa video tersebut sebelumnya diunggah oleh akun Instagram @activeadvocate

Apabila diterjemahkan berikut adalah narasinya dalam unggahan Twitter:

"Repost: Dalam sebuah protes damai di LA minggu ini, LAPD menjatuhkan seorang pria penyandang disabilitas dari kursi rodanya dan mereka merusaknya. Tidak ada alasan untuk melakukan hal ini, tindakan ini sangat menjijikkan."

Baca juga: Iran, Amerika Serikat, dan Potensi Perang Dunia Ketiga...

Baca juga: Viral Video Siswa Berdiri Saat Upacara Online, Ini Penjelasan Sekolah

Video tersebut diunggah pada Kamis (16/6/2020) lalu pada pukul 12.33 siang.

Hingga Sabtu (18/7/2020) pukul 16.00 WIB, unggahan ini telah disukai lebih dari 77 ribu akun dan dibagikan ulang sebanyak lebih dari 76 ribu kali.

Puluhan ribu komentar juga disampaikan sebagai balasan dari unggahan video tersebut.

Baca juga: Viral Video Polisi di Yogyakarta Sedot Bensin dari Tangki Motornya untuk Pemotor yang Kehabisan BBM

Lantas, bagaimana cerita sebenarnya?

Awal mula protes

Mengutip LA Times (16/7/2020)sekelompok pengunjuk rasa melakukan marching di South Figueroa Street, Los Angeles, pada Selasa (14/7/2020) sore ketika mereka bertemu dengan beberapa wanita yang ditahan oleh dua petugas.

Kelompok pengunjuk rasa pun berhenti dan berteriak, "Biarkan mereka pergi!"

Tiba-tiba, seorang pria yang menurut para pengunjuk rasa dan tidak mereka kenal dan tidak ada dalam kelompok mereka menyemprotkan air dari botol ke petugas kepolisian Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD).

"Saat itulah segalanya meningkat. Tongkat estafet keluar segera," kata Charli Morachnick (22), salah satu pengunjuk rasa yang turut serta.

Sementara itu, menurut Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), kejadian tersebut bermula dari pengunjuk rasa yang bertindak agresif kepada petugas dari awal. 

Empat orang petugas disebut harus dirawat karena menderita luka ringan.

Namun, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa setelah 44 hari berturut-turut melakukan unjuk rasa, petugas adalah pihak yang pertama kali melakukan tindakan kekerasan hingga salah seorang laki-laki terjatuh dari kursi rodanya dan seorang remaja penderita asma mengalami kejang di jalan.

Baca juga: Viral, Unggahan Anggota Polisi di Lamongan Rawat dan Mandikan ODGJ

Kesaksian pengunjuk rasa

Salah seorang pengunjuk rasa, Cailin O'Brien (25) mengatakan bahwa polisi dengan pakaian lengkap dan kendaraan SWAT-nya muncul entah dari mana dan mengelilingi sekelompok pengunjuk rasa.

O'Brien menyebut bahwa jumlah para polisi tersebut lebih banyak daripada jumlah pengunjuk rasa yang dikepung.

"Kami tidak bersenjata. Kami membawa papan tanda. Kami menyuarakan tuntutan. Dan kami bertemu petugas berpakaian lengkap, membawa pentungan, dan mendorong secara paksa," kata Morachnick.

Adapun dalam video yang tersebar, lelaki disabilitas yang jatuh dari kursi rodanya diketahui bernama Wilson.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Dalam video tersebut, petugas mendorong para pemrotes dengan tongkat ketika mereka berusaha membantu Wilson. 

Petugas pun mendorongnya ke tanah dan memborgolnya. Sementara, petugas lainnya terlihat mengambil kursi roda tersebut dan melemparkannya.

Menurut para pengunjuk rasa, Wilson telah turut serta dalam protes selama beberapa hari.

Sementara itu, remaja yang menderita asma dan mengalami kejang di lokasi yang sama diketahui bernama Elliot Sanchez.

Sanchez menyebut bahwa ia dipukul dengan tongkat pada bagian dada dan leher sehingga ia jatuh ke tanah dan mengalami serangan asma.

Setelah dirawat di rumah sakit, ia ditahan dan diberi tuduhan atas penolakan penangkapan.

Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...

Bantahan polisi

Atas kesaksian para pengunjuk rasa, juru bicara LAPD Joshua Rubenstein membantahnya.

Ia mengatakan bahwa meskipun Sanchez didorong, ia tidak dipukul dengan tongkat ataupun ditahan.

"Memang ada penggunaan kontak fisik dan saya yakin dia didorong, tetapi saya tidak tahu detail di baliknya. Sekarang sedang diselidiki. Para penyelidik mengatakan bahwa itu bukan serangan karena pemukulan menggunakan tongkat," jelasnya.

Menurut keterangan polisi pada Kamis (16/7/2020), saat protes berlangsung, polisi tengah melakukan investigasi yang melibatkan dua orang wanita yang disebut berada dalam kondisi krisis kesehatan mental.

Baca juga: Desakan WHO, Penyebaran Virus Corona, dan Tingginya Kasus Covid-19 di AS...

Para petugas berencana untuk membawa wanita-wanita ini ke rumah sakit untuk diperiksa.

Saat itu, mereka melihat Dixon (salah satu orang yang ditangkap setelah kericuhan) berteriak dan mendorong orang lain.

Namun, ketika petugas bersiap pergi dengan Dixon dan 2 wanita tersebut, sekelompok pengunjuk rasa mengelilingi petugas.

Menurut Kepala LAPD Michel Moore, ada perselisihan antara petugas dan pengujuk rasa.

LAPD juga menyebut bahwa Wilson meninju muka seorang petugas dan penyelidik menemukan pistol di dalam ransel Wilson yang tergantung di kursi rodanya.

Namun demikian, Rubenstein mengatakan bahwa peristiwa ini masih berada dalam investigasi dan para detektif akan memeriksa kamera dan footage dari area tersebut untuk memperoleh penjelasan mendetail.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com