Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Menikmati Senja? Berikut Warna Sunset di Planet Lain

Kompas.com - 05/07/2020, 17:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rona merah kekuning-kuningan yang terpancar saat Matahari terbenam (sunset) mengundang rasa kagum banyak orang.

Nuansa romantis di sore hari itu pun sering digunakan sebagai tema puisi dan cerita cinta para pemuda-pemudi.

Tak heran, tempat-tempat wisata yang menawarkan pemandangan sunset selalu ramai pengunjung.

Namun, apakah pemandangan serupa juga tercipta di planet lain kala Matahari terbenam?

Baca juga: Viral, Video Kerumunan Turis Asing di Restoran Nikmati Sunset Dibubarkan

Warna berbeda-beda

Jawabannya adalah tidak. Dilansir dari Live Science, setiap planet memiliki warna sunset yang berbeda-beda.

Di Mars, Matahari terbit dan terbenam dengan cahaya biru. Sunset di Uranus menyuguhkan warna gradasi dari biru ke toska, menurut NASA.

Sementara itu, salah satu bulan Saturnus, Titan memiliki warna kuning yang bertransisi menjadi oranye dan coklat saat Matahari terbenam.

Seorang profesor matematika di Truckee Community College di Reno, Nevada Kurt Ehler mengatakan, perbedaan warna Matahari terbenam itu disebabkan oleh produk dari atmosfer setiap planet dan bagaimana partikel di dalamnya menyebarkan sinar Matahari.

"Ini sulit. Setiap orang memiliki dugaan sebelumnya bahwa mekanisme untuk Matahari terbenam adalah replikasi dari apa yang kita lihat di bumi," kata dia.

Di Bumi, atmosfer terdiri dari molekul gas kecil, sebagian besar nitrogen dan oksigen dalam hamburan cahaya dengan gelombang pendek berwana biru dan ungu serta gelombang panjang berwarna merah.

Jenis hamburan selektif yang disebabkan oleh molekul kecil itu disebut hamburan Rayleigh.

Akibatnya hamburan itu, langit Bumi terlihat biru di siang hari dan berubah menjadi merah cerah ketika Matahari terbit dan terbenam.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta, Kenapa Langit Senja dan Fajar Berwarna Orange?

Dipengaruhi oleh gas

Menurut Ehler, setiap planet yang atmosfirnya didominasi oleh gas, akan mengikuti pola yang sama, yaitu warna gelombang yang lebih panjang menjadi dominan saat Matahari terbenam.

Di Uranus, misalnya, partikel gas hidrogen, helium dan metana di atmosfernya menyebarkan gelombang biru yang lebih pendek sambil menyerap gelombeng merah.

Hal itu menciptakan langit berwarna gradasi biru cerah ke toska saat Matahari terbenam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com