Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kemungkinan Flu Babi Baru G4 Menular pada Manusia?

Kompas.com - 03/07/2020, 09:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mewaspadai kemungkinan serangan flu babi pada manusia.

Dilansir Kompas.com, Kamis (2/7/2020), virus tersebut bernama G4 EA H1N1 disingkat G4 dan juga dikenal sebagai flu babi jenis baru.

Virus tersebut dikhawatirkan para ilmuwan karena memiliki potensi menjadi pandemi seperti halnya virus corona.

Baca juga: Ramai soal Kisah Penipuan Transaksi Online di Tengah Pandemi, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kemenkes mewaspadai serangan flu babi tersebut pada manusia dengan terus melakukan surveilans.

Surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama menjelaskan potensi penularan dari hewan ke manusia tentu ada.

"Namun seperti H1N1 yang bermula dari babi terinfeksi yang kemudian baru menyebarkan ke manusia, maka caranya adalah surveilans hewani dan penegakan sistem One-health," katanya pada Kompas.com, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Gelar Ibadah Haji di Tengah Pandemi, Arab Saudi Terapkan 8 Protokol Kesehatan

Pemberlakuan protokol kesehatan

Petugas di terminal Mangkang saat melakukan proses penyemprotan di bilik disinfektan.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Petugas di terminal Mangkang saat melakukan proses penyemprotan di bilik disinfektan.

Cara pencegahan yang dapat dilakukan yakni melakukan pencegahan penularan di tempat perkembangbiakan hewan ternak dan rumah potong.

Bayu menjelaskan surveilans hewan adalah pengamatan penyakit pada hewan oleh dinas pertanian di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

Sementara itu one-health adalah program integrasi surveilans manusia dengan hewan, karena banyak kasus penyakit bermula dari hewan lalu ke manusia.

Baca juga: Kembali Mewabah, Kenali Gejala Virus Hog Cholera Pada Babi

Menurutnya membatasi beternak babi bukan solusi. Tapi peternak perlu mematuhi protokol kesehatan di tempat beternak babi.

Salah satunya adalah peternak harus melapor jika ada hewannya yang sakit. Juga melaporkan kondisi kebersihan, bagaimana makanannya, dan lain-lain.

"Jadi ndak asal-asalan beternaknya," kata dia.

Baca juga: Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut

Penyebaran flu babi

Gejala klinis yang ada dan hasil uji laboratorium mengarah ke flu babi tetapi ada juga hasil uji sampel yang positif menunjukan kolera babi. Getty Images Gejala klinis yang ada dan hasil uji laboratorium mengarah ke flu babi tetapi ada juga hasil uji sampel yang positif menunjukan kolera babi.

Saat disinggung terkait penyebaran flu babi dari hewan ke manusia, Bayu menjelaskan flu babi bisa menular lewat cairan.

Saat hewan terinfeksi pilek, keluar cairan dari hidung.

Penularannya bisa secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung adalah dengan kontak langsung dengan hewan terinfeksi.

"Sementara itu secara tidak langsung, misalnya cairan tersebut menempel di benda-benda sekitar tempat hidup babi, lalu manusia menyentuhnya," katanya lagi.

Bayu menambahkan gejalanya jika sudah tertular mirip seperti flu biasa. Gejala tersebut adalah batuk pilek, nyeri tenggorokan, demam, dan sakit kepala.

Baca juga: Alasan Singapura Tak Rekomendasikan Dexamethasone sebagai Obat Covid-19

Terkait dengan obat, menurutnya sudah ada untuk H1N1, namun untuk varian baru mungkin bisa jadi berbeda.

"Flu babi bukan hal baru. Tapi sudah ada sejak 2009," jelas dia.

Bayu mengatakan di beberapa tempat yang ada peternakan babi cukup besar biasanya ada peningkatan kasus, tapi seasonal atau musiman. Salah satu contohnya di Taiwan.

"Tapi di tempat yang belum pernah ada kasus biasanya tidak akan muncul tiba-tiba. Hal itu karena mobilitas babi terbatas," imbuh dia.

Baca juga: Mengenal Obat Flu Avigan yang Diklaim Efektif Lawan Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografi: Mengenal Virus G4 Flu Babi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com