Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Texas Dibuka Kembali, Muncul Peningkatan Kasus Infeksi yang Berisiko

Kompas.com - 27/06/2020, 20:21 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika Texas membuka kembali wilayahnya pada bulan lalu, membuat milenial melanggar aturan jarak sosial untuk berbelanja dalam dua minggu ke depan.

Pembukaan ini berhubungan dengan kembalinya ekonomi yang lebih ganas, direplikasi di negara-negara selatan seperti Florida dan South Carolina.

Dilansir dari Reuters, Jumat (26/6/2020), pembukaan justru menjadi bumerang bagi dua wilayah ini lantaran bertumbuhnya kasus-kasus virus corona baru.

Laporan tentang meluasnya wabah di tempat-tempat seperti Florida dan Texas telah mencatat bahwa saat ini orang dewasa muda yang terinfeksi Covid-19 semakin meluas.

Kondisi ini diperparah dengan beberapa daerah mundur pada rencana pembukaan kembali wilayah. Selain itu, beberapa orang Amerika yang memilah diri mereka yang mau mengambil risiko lebih banyak terpapar dan mereka masih mematuhi pedoman kesehatan.

Penurunan kematian harian baru-baru ini juga dimungkinkan cepat berlalu.

Baca juga: Masa Suram Bisnis Prostitusi Bangladesh Akibat Corona

Pemulihan yang berisiko

Sementara itu, tingkat rawat inap dikabarkan meningkat di Texas.

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa penyebaran virus di antara mereka berisiko lebih rendah dari penyakit serius, termasuk orang dewasa muda, yang akhirnya menyebar ke warga yang lebih berisiko komplikasi serius.

"Ada pencampuran yang tidak terhindarkan. Anda mungkin akan melihat peningkatan kematian,"ujar sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, Amesh Adalja.

Dan dinamika itu terbukti beracun bagi pemulihan ekonomi apa pun.

"Jika Anda menambahkan toleransi (risiko penularan tanpa masker ke perayaan pesta indoor), maka akan dimaklumi adanya penyebaran virus. Sementara para penghindar risiko masih akan takut untuk kembali berbelanja," ujar profesor ekonomi Universitas Harvard, James Stock.

"Jadi, resesi semakin panjang dan mungkin semakin dalam," lanjut dia.

Stock, bersama dengan peneliti lain, telah mengusulkan cara untuk menyeimbangkan pembukaan kembali ekonomi dengan langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 27 Juni: 9,88 Juta Terinfeksi | Brazil Mulai Uji Coba Vaksin pada Manusia

Trayektor yang berbeda

Ekonom terkemuka sedang berjuang dengan apa artinya lonjakan kasus baru-baru ini.

Wakil Ketua Evercore ISI, Krishna Guha baru-baru ini mencatat, apakah kondisi ini menunjukkan kerapuhan pasar AS jika orang takut untuk melewati batas negara atau adanya penilaian tentang risiko dan manajemen risiko di antara orang, perusahaan, dan wilayah.

Sementara itu, negara-negara Republik di bagian selatan bersikap ragu-ragu untuk menindak pandemi awal dan lebih cepat untuk melonggarkan pembatasan.

Saat ini, mereka tengah melihat rekor pertumbuhan dalam kasus Covid-19 dan penduduknya diharuskan untuk karantina guna menekan virus.

Dalam waktu seminggu, Gubernur Texas Greg Abbott beralih dari yang awal mendorong orang untuk tinggal di rumah menjadi menutup bar, mengurangi kapasitas restoran, dan membatasi kegiatan lainnya.

Pihak berwenang di Florida juga mengumumkan, bar di negara bagian harus segera berhenti menyajikan alkohol di tempat pada Jumat (26/6/2020).

Di sisi lain, Gubernur Virginia Barat Jim Justice memperingatkan perjalanan ke Pantai Myrtle, setelah kasus-kasus di negaranya dikaitkan dengan infeksi di resor Carolina Selatan yang populer, dan beberapa politisi yang telah mengubah taktik.

Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro: Sepertinya Saya Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com