Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penaklukan Pertama Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 27/06/2020, 15:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendaki gunung adalah hobi yang banyak diminati. Merasakan hidup di atas awan dan menikmati jutaan bintang tanpa terganggu cahaya lampu dan gedung tinggi adalah pengalaman berharga yang sulit dilupakan.

Namun, tak semua orang bisa mencapai puncak gunung karena beberapa alasan, seperti cuaca dan kondisi tubuh yang tak memungkinkan.

Pendakian Everest, misalnya, beragam upaya telah dilakukan untuk menaklukkan "atap" bumi itu.

Pendakian pertama telah dilakukan pada 1921 oleh tim dari Inggris, tapi gagal mencapai puncak. Everest juga telah memukul mundur setidaknya sepuluh ekspedisi besar dan dua upaya pendakian solo.

Baca juga: Viral Gunung Sumbing Disebut Mengerikan karena Tertutup Awan Bertingkat

Ekspedisi Inggris

Pada musim semi 1953, Inggris kembali mengirim ekspedisi besar di bawah komando Kolonel John Hunt.

Dia membawa sejumlah pendaki ternama, seperti Edmund Hillary, George Lowe, Charles Evans, Tom Bourdillon, dan Tenzing Norgay.

Dilansir dari History, para pendaki menempuh jalur baru di Air Terjun Khumbu, melintasi Lhotse Face dan bergerak ke South Col yang berada pada ketinggian 26.000 kaki (7.924 meter).

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Pada 26 Mei, Charles Evans dan Tom Bourdillon melakukan manuver pertama untuk mencapai puncak.

Namun pada ketinggian 28.700 kaki (8.748 meter) atau 101 meter dari puncuk, mereka kelelahan dan salah satu set oksigen mereka tak berfungsi.

Keduanya pun sepakat untuk kembali. Bourdillon menyebut itu adalah keputusan yang selalu disesalinya.

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Detik-detik menuju puncak

Edmund Hillary menjelajahi Kutub Selatan dengan menggunakan traktor Ferguson TE20.dokumentasi MASSEY FERGUSON Edmund Hillary menjelajahi Kutub Selatan dengan menggunakan traktor Ferguson TE20.

Tiga hari kemudian, pada 28 Mei, Tenzing dan Hillary berangkat dan mendirikan kamp pada ketinggian 27.900 kaki (8.503 meter).

Setelah melewati malam yang sangat dingin dan tanpa tidur, mereka berjalan dengan perlahan dan mencapai sisi selatan pada jam 9 pagi.

Akan tetapi, mereka harus melewati jalan bebatuan curam setinggi 12 meter untuk mencapai puncak Everest.

Sekitar pukul 11.30 pagi, Edmund Hillary dan Tenzing Norgay sukses mencapai puncak sekaligus mencatatkan nama mereka sebagai penakluk pertama Everest.

Baca juga: Unik! dari Warung hingga Taksi di Atas Puncak Gunung, Ini Ceritanya...

Kekurangan oksigen

Dilansir dari BBC, Hillary dan Tenzing hanya bertahan di puncak selama 15 menit karena kekurangan oksigen.

Tenzing yang seorang Sherpa (salah satu suku di Nepal dan Tibet), mengubur beberapa permen dan biskuit di salju sebagai persembahan untuk para Dewa.

Mereka juga sempat mencari tanda-tanda George Mallory dan Andrew Irvine yang hilang pada 1924 dalam upaya yang sama untuk menaklukkan Everest, tapi tak menemukan apa pun.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Hillary dan Tenzing kemudian turun dengan perlahan untuk bergabung dengan rombongan mereka di kamp VI.

Ketika Kolonel Hunt melihat kedua pria itu tampak lelah, dia mengira bahwa keduanya gagal mencapai puncak dan mulai menyusun upaya lain.

Tetapi kedua pendaki itu kemudian menunjuk ke arah gunung dan memberi isyarat bahwa mereka telah mencapai puncak.

Baca juga: Pendakian Gunung Lawu Dibuka, Simak Protokol Kesehatannya Sebelum Mendaki

Perencanaan cermat

Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, dua orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada 29 Mei 1953.Wikipedia Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, dua orang pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada 29 Mei 1953.

Kolonel Hunt menyebut kesuksesan timnya tak lepas dari saran para pendaki lain yang sebelumnya telah berusaha menaklukkan Everest selama bertahun-tahun.

Selain itu, perencanaan yang cermat, peralatan oksigen yang sangat memadai, dan didukung oleh kondisi cuaca juga tak bisa dilepaskan dari kesuksesan itu.

Hillary menggambarkan puncak Everest setinggi 29.028 kaki (8.847 meter) di atas permukaan laut itu sebagai "kerucut salju yang simetris dan indah".

Baca juga: Tempat Wisata Favorit Sumatera Barat, Negeri di Atas Awan sampai Pantai Pasir Putih

Hillary merupakan salah satu anggota ekspedisi sebelumnya yang dipimpin Eric Shipton pada 1951 dan menemukan rute selatan ke puncak gunung.

Setahun kemudian, pada 1952, Tenzing mencapai rekor ketinggian 28.215 kaki (8.599 meter) selama ekspedisi Swiss yang dipimpin oleh Raymond Lambert.

Sejak pendakian bersejarah Hillary dan Tenzing itu, banyak ekspedisi telah mencapai puncak Everest, seperti ekspedisi China pada 1960, James Whittaker pada 1963.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com