Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Uji Ribuan Sampel, Apakah Covid-19 Bisa Menyebar Lewat Makanan?

Kompas.com - 26/06/2020, 15:15 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak wabah Covid-19 dikaitkan dengan pasar makanan segar di Beijing, ribuan sampel makanan laut impor, domestik, daging, dan sayuran di China telah diuji untuk virus tersebut pada 11 Juni 2020 lalu.

Hasil penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa semuanya negatif.

Hal ini sesuai dengan konsensus organisasi kesehatan dan pangan internasional bahwa tidak ada bukti virus corona jenis baru menyebar melalui bahan makanan atau kemasan.

Namun, itu tidak menghentikan China memperketat kontrol pada impor di tengah kekhawatiran wabah yang mungkin terkait dengan makanan dari luar negeri.

Pembatasan termasuk pelarangan produk dari pabrik daging asing tertentu dan meminta eksportir untuk mengonfirmasi keselamatan pengiriman mereka.

Langkah itu telah menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat, yang memiliki kesepakatan perdagangan dengan China dalam melibatkan volume besar ekspor makanan.

"Tidak ada bukti bahwa orang dapat tertular Covid-19 dari makanan atau dari kemasan makanan," kata Sekretaris Pertanian AS Sonny Perdue dan komisioner Administrasi Makanan dan Obat-obatan Stephen Hahn seperti dilansir dari South China Morning Post, (26/6/2020). 

"Sistem keamanan pangan AS, yang diawasi oleh agen kami, adalah pemimpin global dalam memastikan keamanan produk makanan kami, termasuk produk untuk ekspor," lanjut dia.

Baca juga: China Jauhi Ikan Salmon karena Khawatir Virus Corona, Kenapa?

Mencari sumber penularan

Meski begitu, wabah telah membingungkan pemerintah di China setelah berjalan selama 55 hari tanpa infeksi baru yang dilaporkan. Sumbernya masih belum diketahui.

Pejabat kesehatan China telah mengakui bahwa kontaminasi dari luar negeri hanya satu teori, dan seorang pejabat bea cukai pekan lalu mencatat bahwa risiko penyebaran virus corona melalui perdagangan makanan sangat rendah.

Sebuah buletin kesehatan masyarakat yang diedarkan minggu ini oleh media pemerintah tidak menyurutkan keinginan untuk mengonsumsi makanan impor, tapi lebih menekankan kebersihan dan penanganan yang tepat.

China dan Norwegia, penghasil salmon terbesar di dunia, keduanya sepakat bahwa ikan Norwegia bukan sumber infeksi di Beijing, tapi ini tidak mencegah penurunan tajam dalam penjualan makanan laut dan produk yang sudah ditarik dari rak-rak supermarket.

Demikian juga pedoman untuk bisnis makanan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikatakan bahwa sangat tidak mungkin orang dapat terinfeksi Covid-19 dari makanan atau kemasan makanan.

Baca juga: Karena Virus Corona di Talenan Salmon, 11 Perumahan di Beijing Kena Lockdown

Mereka juga menggarisbawahi pentingnya kebersihan yang layak untuk mengurangi risiko permukaan makanan dan bahan kemasan makanan yang terkontaminasi dengan virus dari pekerja yang sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com