Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jessica Iskandar Didiagnosis Takikardia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 23/06/2020, 20:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang tersebut mengalami gangguan. Lagi-lagi, jantung pun berdetak menjadi sangat cepat dan tidak dapat diisi dengan darah atau memompanya ke bagian tubuh lainnya.

3. Sinus takikardia

Jenis takikardia ini terjadi saat alat pacu jantung alami mengirimkan sinyal yang lebih cepat dari kondisi normal. Jantung pun menjadi berdetak lebih cepat.

Baca juga: Jessica Iskandar Mengalami Takikardia, Detak Jantungnya Tak Normal

Penyebab 

Takikardia disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu impuls listrik normal yang mengontrol laju pemompaan dari jantung. 

Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah:

  • Anemia
  • Konsumsi minuman berkafein yang terlalu banyak
  • Konsumsi terlalu banyak alkohol
  • Olahraga
  • Demam
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Ketidakseimbangan elektrolit, zat terkait mineral yang diperlukan untuk melakukan impuls listrik
  • Efek samping obat
  • Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Merokok
  • Stres mendadak seperti ketakutan
  • Penggunaan obat stimulan seperti kokain atau metamfetamin

Pada beberapa kasus, penyebab pasti dari takikardia tidak dapat ditentukan.

Baca juga: Viral Orangtua Berikan Kopi pada Bayinya, Hati-hati Takikardia

Gejala

Saat berdetak terlalu cepat, kemungkinan jantung tidak memompa darah yang cukup ke seluruh bagian tubuh.

Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan darah pada organ dan jaringan oksigen dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang berhubungan dengan takikardia berikut:

  • Napas pendek
  • Sakit kepala ringan
  • Denyut nadi cepat
  • Detak jantung kencang atau tidak teratur dan terasa tidak nyaman, ada sensasi seperti "jatuh" di dada
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Pada kasus dimana orang dengan takikardia tidak menunjukkan gejala, penyakit ini dapat ditemukan hanya melalui pemeriksaan fisik atau tes pemantauan jantung yang disebut elektrokardiogram.

Faktor risiko

Bertambahnya usia atau memiliki keluarga dengan riwayat takikardia maupun kelainan irama jantung lainnya menyebabkan Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena takikardia.

Selain itu, kondisi-kondisi yang menyebabkan tegangan pada jantung atau kerusakan jaringan jantung juga dapt meningkatkan risiko terkena takikardia.

Kondisi-kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Anemia
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Konsumsi alkohol berat
  • Konsumsi kafein berat
  • Tekanan darah tinggi
  • Tiroid yang terlalu aktif atau tidak akif
  • Stres psikologis atau kegelisahan
  • Gangguan tidur (sleep apnea)
  • Merokok
  • Penggunaan obat stimulan

Perubahan gaya hidup atau pengobatan terkait kondisi kesehatan dapat menurunkan risiko seseorang terkena takikardia.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Covid-19 Tertinggi, Jatim Mulai Dekati DKI

Komplikasi

Komplikasi takikardia bergantung pada jenis takikardia, seberapa cepat detak jantung, berapa lama detak jantung kencang berlangsung, dan penyakit jantung lain yang dimiliki.

Beberapa jenis komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com