Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jessica Iskandar Didiagnosis Takikardia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Kompas.com - 23/06/2020, 20:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis Jessica Iskandar (Jedar) didiagnosis mengidap penyakit takikardia setelah sebelumnya diduga mengalami aritmia jantung.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor kemungkinan.

Namun, apa sebenarnya penyakit takikardia ini?

Takikardia

Melansir Mayo Clinic, takikardia merupakan istilah medis untuk detak jantung lebih dari 100 detak per menit.

Ada banyak gangguan irama jantung (aritmia) yang dapat menyebabkan terjadinya takikardia. 

Pada kondisi tertentu, detak jantung yang cepat dapat dikategorikan sebagai kondisi normal. Misalnya, saat berolahraga atau sebagai respons atas stres, trauma, dan penyakit, detak jantung cenderung meningkat.

Namun, pada takikardia, penyebab detak jantung yang lebih cepat tidak berhubungan dengan stres psikologis normal.

Pada beberapa kasus, takikardia tidak menunjukkan gejala atau menyebabkan komplikasi.

Akan tetapi, jika tidak diobati, penyakit ini dapat mengganggu fungsi jantung dan memicu komplikasi yang lebih serius termasuk gagal jantung, stroke, hingga kematian.

Baca juga: Jessica Iskandar Didiagnosis Takikardia, Begini Tanggapan Richard Kyle

Jenis-jenis

Melansir WebMD, ada tiga jenis takikardia, yaitu:

1. Takikardia Supraventrikular

Jenis ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang atas organ mengalami gangguan dan menyebabkan detak jantung menjadi cepat.

Detak yang sangat cepat ini menyebabkannya tidak dapat terisi darah sebelum melakukan kontraksi. Kondisi tersebut mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh.

2. Takikardia Ventrikular

Kondisi ini adalah ketika detak jantung yang cepat dimulai dari bagian bawah jantung Anda. 

Ini terjadi ketika sinyal listrik di ruang tersebut mengalami gangguan. Lagi-lagi, jantung pun berdetak menjadi sangat cepat dan tidak dapat diisi dengan darah atau memompanya ke bagian tubuh lainnya.

3. Sinus takikardia

Jenis takikardia ini terjadi saat alat pacu jantung alami mengirimkan sinyal yang lebih cepat dari kondisi normal. Jantung pun menjadi berdetak lebih cepat.

Baca juga: Jessica Iskandar Mengalami Takikardia, Detak Jantungnya Tak Normal

Penyebab 

Takikardia disebabkan oleh sesuatu yang mengganggu impuls listrik normal yang mengontrol laju pemompaan dari jantung. 

Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya adalah:

  • Anemia
  • Konsumsi minuman berkafein yang terlalu banyak
  • Konsumsi terlalu banyak alkohol
  • Olahraga
  • Demam
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Ketidakseimbangan elektrolit, zat terkait mineral yang diperlukan untuk melakukan impuls listrik
  • Efek samping obat
  • Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Merokok
  • Stres mendadak seperti ketakutan
  • Penggunaan obat stimulan seperti kokain atau metamfetamin

Pada beberapa kasus, penyebab pasti dari takikardia tidak dapat ditentukan.

Baca juga: Viral Orangtua Berikan Kopi pada Bayinya, Hati-hati Takikardia

Gejala

Saat berdetak terlalu cepat, kemungkinan jantung tidak memompa darah yang cukup ke seluruh bagian tubuh.

Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan darah pada organ dan jaringan oksigen dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang berhubungan dengan takikardia berikut:

  • Napas pendek
  • Sakit kepala ringan
  • Denyut nadi cepat
  • Detak jantung kencang atau tidak teratur dan terasa tidak nyaman, ada sensasi seperti "jatuh" di dada
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Pada kasus dimana orang dengan takikardia tidak menunjukkan gejala, penyakit ini dapat ditemukan hanya melalui pemeriksaan fisik atau tes pemantauan jantung yang disebut elektrokardiogram.

Faktor risiko

Bertambahnya usia atau memiliki keluarga dengan riwayat takikardia maupun kelainan irama jantung lainnya menyebabkan Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena takikardia.

Selain itu, kondisi-kondisi yang menyebabkan tegangan pada jantung atau kerusakan jaringan jantung juga dapt meningkatkan risiko terkena takikardia.

Kondisi-kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Anemia
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Konsumsi alkohol berat
  • Konsumsi kafein berat
  • Tekanan darah tinggi
  • Tiroid yang terlalu aktif atau tidak akif
  • Stres psikologis atau kegelisahan
  • Gangguan tidur (sleep apnea)
  • Merokok
  • Penggunaan obat stimulan

Perubahan gaya hidup atau pengobatan terkait kondisi kesehatan dapat menurunkan risiko seseorang terkena takikardia.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Jumlah Kasus Covid-19 Tertinggi, Jatim Mulai Dekati DKI

Komplikasi

Komplikasi takikardia bergantung pada jenis takikardia, seberapa cepat detak jantung, berapa lama detak jantung kencang berlangsung, dan penyakit jantung lain yang dimiliki.

Beberapa jenis komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

  • Penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung
  • Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup (gagal jantung)
  • Pingsan atau tidak sadar
  • Kematian mendadak, biasanya berhubungan dengan takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel

Pencegahan

Cara paling efektif untuk mencegah terjadinya takikardia adalah menjaga jantung tetap sehat dan menurunkan risiko terhadap penyakit jantung.

Jika Anda telah memiliki penyakit jantung, perhatikan dan ikuti rencana pengobatan untuk membantu mencegah terjadinya takikardia.

Mencegah penyakit jantung

Untuk mengobati atau menghilangkan faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung, lakukan hal-hal berikut:

  • Berolahraga dan makan makanan sehat
  • Menjaga berat badan sehat
  • Menjaga tekanan darah dan kolesterol
  • Berhenti merokok
  • Tidak menggunakan obat-obat stimulan 
  • Gunakan obat-obatan sesuai dosis dan konsultasikan dengan dokter
  • Membatasi konsumsi kafein
  • Mengontrol stres
  • Melakukan pemeriksaan rutin

Baca juga: Ada 64.251 Kasus DBD di Tengah Pandemi Covid-19 di Indonesia

Memantau atau mengobati penyakit jantung

Jika Anda telah memiliki penyakit jantung, Anda dapat melakukan langkah-langkah ini untuk membantu mencegah takikardi atau aritmia lainnya:

  • Pahami dan ikuti rencana pengobatan, serta konsumsi obat yang telah diresepkan
  • Jika gejala mengalami perubahan, memburuk, atau muncul gejala baru, segera laporkan kepada dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com