"Saya bertanya-tanya apa yang harus saya lakukan selanjutnya, kemudian memori masa TK saya kembali kepada saya. Itu sebabnya saya datang dengan bisnis pemberian hadiah," tutur dia.
Menurutnya, orang Jepang pada masa itu tak memiliki kebiasaan merayakan atau mengadakan pesta ulang tahun.
Baca juga: Keakraban Jokowi-Pangeran Abu Dhabi, dan Hadiah Masjid di Solo
Namun, para guru berusaha mengadakan pesta setiap bulan dan merayakan ulang tahun siswa yang lahir di bulan itu.
Sebelum mendirikan bisnis itu, ia juga sempat bertanya ke teman-teman sekelas anaknya di sekolah dasar Tokyo soal hadiah yang pernah mereka terima saat ulang tahun.
"Hanya 3 dari 35 yang mengatakan mereka pernah. Tak ada yang pernah mengalami pesta ulang tahun. Sementara ketiga siswa yang telah menerima hadiah ulang tahun semuanya mengatakan bahwa hadiah itu berasal dari ibu mereka," kata Tsuji.
"Jadi saya pikir saya ingin melakukan bisnis yang berkaitan dengan ulang tahun dan pemberian hadiah," sambungnya.
Baca juga: Viral Video Wali Kota Malang Rayakan Ulang Tahun Saat PSBB, Ini Klarifikasinya
Sekitar 1973, usai mengubah nama perusahaan menjadi Sanrio, Tsuji mulai membuat karakter hidup dengan merekrut sekitar 20 desiner.
Ia juga melakukan survei di seluruh dunia soal hewan yang paling populer.
Dari hasil survei itu, ia mengatakan bahwa anjing menjadi hewan paling disukai orang, disusul kucing dan beruang.
Tsuji kemudian memperkenalkan tiga karakter, yaitu Honey (karakter kelinci), Kitty (karakter kucing) yang bernama Hello Kitty, dan Koro (beruang).
Dari ketiga karakter itu, Hello Kitty menjadi karakter yang paling banyak diminati, bahkan dikenal sampai hari ini.
Baca juga: Saat Obat Kucing Menunjukkan Harapan untuk Covid-19...
Selain terjun di bisnis hadiah ulang tahun, Tsuji juga merupakan seorang penulis dongeng yang telah menghasilkan banyak karya, salah satunya adalah "Umi no Meruhen" (2006).
Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi seorang produser film.
Filmnya "Who are the DeBolts? and And where did they get 19 kids?" yang berkisah tentang anak yatim Perang Vietnam, sukses memenangkan Academy Award dalam kategori film dokumenter terbaik 1978.
Baca juga: Viral, Scan Negatif Film Kini Lebih Mudah Pakai Aplikasi di Ponsel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.