Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof Dr Ir H Kholil, MKom
Rektor Universitas Sahid Jakarta

Guru Besar Tetap dan Rektor Universitas Sahid Jakarta, Sekretaris Jenderal Forum Organisasi Profesi Indonesia (FOPI)

Mengatasi Permasalahan Merokok di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2020, 09:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Perlu diingat, bahwa pilihan terbaik bagi perokok adalah berhenti merokok.

Konsep pengurangan bahaya tembakau dan peralihan perokok ke produk tembakau alternatif berperan penting dalam mempercepat proses pengendalian tembakau.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian di Amerika Serikat bertajuk Potential Deaths Averted in USA by Replacing Cigarettes with E-Cigarette yang dilakukan oleh Levy dan tim.

Hasilnya mengejutkan, sekitar 6,6 juta orang perokok Amerika dapat terhindar dari kematian dini jika perokok beralih ke rokok elektrik.

Sekali lagi yang perlu ditekankan adalah berhenti merokok akan lebih baik daripada berpindah ke rokok elektrik. Namun, adanya alternatif yang dapat membantu perokok ini patut untuk dikaji lebih lanjut.

Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa berhenti merokok secara tiba-tiba (cold turkey) memiliki angka keberhasilan yang sangat rendah.

Dr J Taylor Hays, MD, Direktur Nicotine Dependence Center Mayo Clinic menjelaskan bahwa penelitian selama 25 tahun terakhir menunjukkan, dari 100 orang yang menerapkan cold turkey, hanya sekitar tiga hingga lima dari mereka yang akan berhasil selama lebih dari enam bulan.

Dengan kata lain, hanya sedikit yang bisa berhenti merokok dengan cara cold turkey, sedangkan 95 persen lainnya tidak berhasil.

Cold turkey memiliki tingkat keberhasilan yang rendah karena banyak faktor, di samping terbentur sifat kecanduan perokok pada nikotin, juga aspek gaya hidup yang tidak mudah di rubah secara sesaat.

Banyak orang yang sadar akan bahaya rokok tetapi karena pergaulan dan gaya hidup sulit menghentikannya.

Oleh karena itu, perlu media untuk membantu berhenti merokok atau beralih seperti terapi sulih nikotin dan produk tembakau alternatif.

Pendekatan menyeluruh atau holistik untuk mengatasi permasalahan merokok perlu dilakukan.

Kebijakan pengendalian tembakau yang sudah dilakukan pemerintah masih belum berhasil karena belum melibatkan semua pemangku kepentingan, yakni perokok aktif selaku konsumen sehingga upaya pengendalian tembakau tidak komprehensif, serta belum dilakukan secara menyeluruh dan komperehensif.

Oleh karena itu, perlu juga menangkap aspirasi masyarakat dengan baik, terutama para perokok aktif maupun perokok pasif yang ingin terhindar dari dampak negatif rokok.

Kebijakan pengendalian tembakau sebetulnya dapat menjadi efektif jika disertai dengan pendukung lainnya, yakni edukasi terhadap konsep pengurangan bahaya tembakau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com