Perlu diingat, bahwa pilihan terbaik bagi perokok adalah berhenti merokok.
Konsep pengurangan bahaya tembakau dan peralihan perokok ke produk tembakau alternatif berperan penting dalam mempercepat proses pengendalian tembakau.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian di Amerika Serikat bertajuk Potential Deaths Averted in USA by Replacing Cigarettes with E-Cigarette yang dilakukan oleh Levy dan tim.
Hasilnya mengejutkan, sekitar 6,6 juta orang perokok Amerika dapat terhindar dari kematian dini jika perokok beralih ke rokok elektrik.
Sekali lagi yang perlu ditekankan adalah berhenti merokok akan lebih baik daripada berpindah ke rokok elektrik. Namun, adanya alternatif yang dapat membantu perokok ini patut untuk dikaji lebih lanjut.
Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa berhenti merokok secara tiba-tiba (cold turkey) memiliki angka keberhasilan yang sangat rendah.
Dr J Taylor Hays, MD, Direktur Nicotine Dependence Center Mayo Clinic menjelaskan bahwa penelitian selama 25 tahun terakhir menunjukkan, dari 100 orang yang menerapkan cold turkey, hanya sekitar tiga hingga lima dari mereka yang akan berhasil selama lebih dari enam bulan.
Dengan kata lain, hanya sedikit yang bisa berhenti merokok dengan cara cold turkey, sedangkan 95 persen lainnya tidak berhasil.
Cold turkey memiliki tingkat keberhasilan yang rendah karena banyak faktor, di samping terbentur sifat kecanduan perokok pada nikotin, juga aspek gaya hidup yang tidak mudah di rubah secara sesaat.
Banyak orang yang sadar akan bahaya rokok tetapi karena pergaulan dan gaya hidup sulit menghentikannya.
Oleh karena itu, perlu media untuk membantu berhenti merokok atau beralih seperti terapi sulih nikotin dan produk tembakau alternatif.
Pendekatan menyeluruh atau holistik untuk mengatasi permasalahan merokok perlu dilakukan.
Kebijakan pengendalian tembakau yang sudah dilakukan pemerintah masih belum berhasil karena belum melibatkan semua pemangku kepentingan, yakni perokok aktif selaku konsumen sehingga upaya pengendalian tembakau tidak komprehensif, serta belum dilakukan secara menyeluruh dan komperehensif.
Oleh karena itu, perlu juga menangkap aspirasi masyarakat dengan baik, terutama para perokok aktif maupun perokok pasif yang ingin terhindar dari dampak negatif rokok.
Kebijakan pengendalian tembakau sebetulnya dapat menjadi efektif jika disertai dengan pendukung lainnya, yakni edukasi terhadap konsep pengurangan bahaya tembakau.