Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golongan Darah A Lebih Rentan, Ini Penelitian antara DNA dan Covid-19

Kompas.com - 06/06/2020, 07:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa orang yang terinfeksi virus corona hanya menderita gejala ringan, tetapi sebagian lainnya menderita sakit parah. Mengapa demikian?

Penelitian baru-baru ini menemukan adanya hubungan menarik antara DNA dan Covid-19.

Para ahli menemukan gen tertentu dapat membuat orang-orang lebih rentan terhadap Covid-19.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di MedRxiv pada 2 Juni 2020 oleh Tom Karlsen dan rekan-rekannya dari RS Universitas Oslo ditemukan bahwa golongan darah mungkin memengaruhi risiko Covid-19.

Penelitian dari para ahli di Eropa itu adalah yang pertama kali meneliti hubungan statistik kuat antara variasi genetik dan Covid-19.

Para peneliti telah mengidentifikasi dua varian gen manusia dikaitkan dengan peningkatan risiko kegagalan pernapasan pada pasien dengan Covid-19.

Salah satu spot ini termasuk gen yang menentukan golongan darah.

Baca juga: Studi: Penggunaan Masker dan Jaga Jarak Kurangi Risiko Tertular Virus Corona

Karlsen dan tim menganalisis genom dari sekitar 4.000 orang di Italia dan Spanyol. Sebanyak 1.980 orang dengan Covid-19 mengalami gagal napas.

Mereka dengan kondisi Covid-19 parah cenderung memiliki salah satu dari dua varian gen daripada orang tanpa penyakit.

Analisis lanjutan menemukan bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko gagal paru yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan golongan darah lain.

Sedangkan orang dengan golongan darah O dilindungi sampai batas tertentu.

Melansir New York Times, Rabu (3/6/2020), para ilmuwan telah menentukan faktor-faktor seperti usia dan penyakit yang mendasari membuat orang berisiko tinggi.

Akan tetapi, para ahli genetika berharap bahwa tes DNA dapat membantu mengidentifikasi pasien yang membutuhkan perawatan agresif.

Mencari tahu alasan bahwa gen tertentu dapat meningkatkan kemungkinan penyakit parah juga dapat memudahkan perancang obat dalam membuat obat.

Baca juga: Studi: Hidroksiklorokuin Tidak Mencegah Penularan Corona Covid-19

Pada Februari 2020, para dokter di Spanyol dan Italia berjuang mengambil sampel darah dari pasien yang membutuhkan suplai oksigen atau harus menggunakan ventilator.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com