Ahli genetika molekuler di University of Kiel di Jerman, Andre Franke, dan rekan-rekannya mengekstraksi DNA dari sampel tersebut dan memindainya menggunakan teknik cepat yang disebut genotip.
Para ilmuwan mencari tempat di genom, yang disebut lokus, di mana sejumlah besar pasien sakit parah memiliki varian yang sama, dibandingkan dengan mereka yang tidak sakit.
Dua lokus muncul. Salah satunya di dalam gen yang menentukan golongan darah manusia.
Gen itu mengarahkan produksi protein yang menempatkan molekul di permukaan sel darah.
Menurut penelitian itu, golongan darah A dikaitkan dengan peningkatan 50 persen kemungkinan bahwa pasien perlu mendapatkan oksigen atau menggunakan ventilator.
Ini bukan pertama kalinya golongan darah A ditemukan memiliki risiko tinggi.
Ilmuwan China yang memeriksa golongan darah pasien juga menemukan bahwa orang-orang dengan golongan darah Tipe A itu lebih mungkin menderita kasus Covid-19 yang serius.
Baca juga: Studi di AS: Jumlah Pasien Covid-19 Berusia Muda Semakin Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.