Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi di AS: Jumlah Pasien Covid-19 Berusia Muda Semakin Meningkat

Kompas.com - 26/05/2020, 18:40 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat menemukan bahwa jumlah kalangan muda yang tertular virus corona semakin bertambah.

Berdasarkan studi para ilmuwan itu, jumlah pasien berusia di bawah 40 tahun yang dites pada awal Mei dan hasilnya positif Covid-19 di negara bagian Washington jauh lebih banyak jika dibandingkan saat awal wabah virus corona merebak di negara itu.

Dalam penelitian tersebut, ahli epidemiologi Judith Malmgren dan timnya di University of Washington menganalisis data dari 22 laboratorium pengujian di seluruh negara bagian.

Mereka menemukan, kalangan muda menjadi lebih rentan terhadap virus, terutama di negara bagian dengan proporsi populasi yang kebanyakan berusia antara 20-39 tahun, sejak awal Maret 2020.

Malmgren menyebutkan, temuan ini dapat mengarah pada perkembangan pandemi di daerah lain.

"Karena, negara bagian Washington mengalami pengalaman Covid-19 pertama di Amerika Serikat dan memiliki jangka waktu wabah terpanjang," kata Malmgren, dilansir dari SCMP, Senin (25/5/2020).

Baca juga: Bukan Hanya Lansia, Orang Usia Muda Juga Berisiko Kritis karena Corona

Meski kasus-kasus baru telah menurun di negara bagian Washington, para peneliti menyebutkan, proporsi anak-anak dan remaja yang dikonfirmasi positif Covid-19 meningkat dari 20 persen pada 1 Maret 2020, menjadi 50 persen awal bulan ini.

Selain itu, Malmgren mengatakan, tidak ada penurunan kasus pada kelompok usia 0 hingga 19 tahun.

Sebaliknya, kasus pada orang-orang berusia di atas 60 tahun turun sebesar 55 persen.

Para peneliti menyebutkan, pergeseran mendasar dalam demografi penyakit ini dapat membawa tantangan baru dalam usaha pengendalian wabah.

Risiko setelah adanya pelonggaran pembatasan

Pengunjuk rasa memprotes perintah tinggal di rumah untuk menekan penyebaran penularan virus corona (Covid-19) di depan gedung pengadilan provinsi di Spokane, Washington, Amerika Serikat, Jumat (1/5/2020). Wabah Covid-19 yang masih menghantui dunia dan berimbas pada banyak sektor kehidupan, memunculkan aksi unjuk rasa di sejumlah negara.ANTARA FOTO/REUTERS/YOUNG KWAK Pengunjuk rasa memprotes perintah tinggal di rumah untuk menekan penyebaran penularan virus corona (Covid-19) di depan gedung pengadilan provinsi di Spokane, Washington, Amerika Serikat, Jumat (1/5/2020). Wabah Covid-19 yang masih menghantui dunia dan berimbas pada banyak sektor kehidupan, memunculkan aksi unjuk rasa di sejumlah negara.
Penelitian ini dipublikasikan bersamaan dengan keputusan Amerika Serikat yang mulai melonggarkan pembatasan ketat yang telah berlaku selama sebulan.

Setelah ada pelonggaran, orang-orang dilaporkan berbondong-bondong kembali ke pantai, restoran, dan bar.

Para ilmuwan memperingatkan, dengan meningkatnya prevalensi Covid-19 di kalangan anak muda, pembukaan kembali aktivitas di tempat-tempat itu menempatkan mereka dan keluarganya pada risiko yang lebih besar.

Menurut sebuah penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, mereka yang berusia muda cenderung memiliki dua kali jumlah kontak dekat dengan orang lain daripada orang tua.

Sementara itu, menurut para peneliti University of Washington, anak muda juga sering bekerja di sektor dengan tingkat kontak publik yang tinggi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com