Sementara itu, Yaroslav Goncharov menyampaikan, persyaratan dalam kebijakan privasi FaceApp adalah generik.
Ia menambahkan, perusahaan tidak membagikan data apa pun untuk tujuan penargetan iklan.
Adapun perusahaan FaceApp menghasilkan uang melalui langganan berbayar untuk fitur premium.
Terkait adanya isu pencurian data, Goncharov mengatakan bahwa FaceApp hanya mengunggah foto yang dipilih oleh pengguna untuk diedit.
"Kami tidak pernah menstransfer gambar lain," ujar dia.
"Kami mungkin menyimpan foto yang diunggah di-cloud. Alasan utama untuk itu adalah kinerja dan lalu lintas. Kami ingin memastikan bahwa pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap operasi pengeditan," lanjut dia.
Goncharov mengatakan, sebagian besar foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak tanggal pengunggahan.
"Persyaratan FaceApp memungkinkan perusahaan untuk melakukan secara efektif apa yang mereka sukai dengan foto-foto pengguna mereka, yang mengkhawatirkan tetap cukup khas," ujar Murdoch.
Murdoch mengatakan, perusahan tahu bahwa hampir tidak ada yang membaca kebijakan privasi dan mereka meminta hak sebanyak mungkin, kalau-kalau itu berguna, bahkan jika rencana mereka saat ini tidak membutuhkannya.
Baca juga: Harapan Baru untuk Wajah Baru di Senayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.