Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal FaceApp, Aplikasi Pengubah Wajah Instan yang Tengah Viral

Kompas.com - 29/05/2020, 16:14 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini tengah diramaikan mengenai unggahan dari sejumlah warganet yang mengubah tampilan wajahnya menjadi terlihat berbeda.

Adapun perubahan wajah tersebut dikarenakan mereka menggunakan aplikasi FaceApp.

Tak hanya itu, FaceApp juga dapat membuat wajah kita berubah menjadi tampak pria atau wanita.

Baca juga: 6 Cara Membuat Format Tulisan Unik di WhatsApp

Meski demikian, apa saja kegunaan aplikasi FaceApp ini?

Mengutip dari BBC, (17/7/2019), FaceApp merupakan filter yang berfungsi untuk mengubah wajah-wajah dari satu etnis menjadi yang lain.

Fitur ini juga dapat memicu reaksi dan dengan cepat dipergunakan.

Aplikasi ini dibuat dengan maksud untuk mengubah wajah dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

Algoritma mengambil gambar input wajah Anda dan menyesuaikannnya berdasarkan tampilan lain.

Hal inilah yang dapat mengubah ekspresi kosong atau pemarah dari seseorang menjadi ekspresi bahagia. Bahkan, aplikasi ini dapat mengubah gaya make up seseorang.

Baca juga: Muncul Bulu Halus di Wajah, Amankah jika Dicukur?

Sistem pengenalan wajah

Tindakan ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan senyum bergigi, misalnya sambil menyesuaikan garis di sekitar mulut, dagu, dan pipi untuk tampilan yang alami.

Meski begitu, bagaimana dengan sistem pengenalan wajah?

Orang lain berspekulasi bahwa FaceApp dapat menggunakan data yang dikumpulkan dari foto pengguna untuk melatih algoritma pengenalan wajah.

Tindakan ini dapat dilakukan bahkan setelah foto itu dihapus karena pengukuran fitur pada wajah seseorang dapat diekstraksi dan digunakan untuk tujuan tersebut.

"Tidak, kami tidak menggunakan foto untuk pelatihan pengenalan wajah,. Hanya untuk mengedeit foto," ujar Kepala Eksekutif Perusahaan FaceApp, Yaroslav Goncharov kepada BBC.

Baca juga: Menilik Bagaimana Penutup Wajah atau Masker Dapat Mengurangi Penyebaran Covid-19

Tentang tujuan penargetan iklan

Sementara itu, seorang peneliti keamanan di Departemen Ilmu Komputer, University College London, Steven James Murdoch mengatakan, akan lebih baik bagi privasi untuk memproses foto-foto pada ponsel itu sendiri, namun hal itu justru lebih mudah bagi teknologi FaceApp untuk dicuri.

Di sisi lain, pengacara AS, Elizabeth Potts Weinstein berpendapat, syarat dan ketentuan aplikasi menyarankan foto pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersial, layaknya iklan FaceApp sendiri.

Menurut pengacara privasi Pat Walshe menunjuk pada garis dalam kebijakan privasi FaceApp yang menyarankan beberapa data pengguna dapat dilacak untuk tujuan penargetan iklan.

Pada FaceApp juga menyematkan Google Admob, yang menyajikan iklan Google kepada pengguna.

Walshe mengatakan kepada BBC News, ini dilakukan dengan cara yang tidak jelas.

Baca juga: Bersihkan Wajah, Pilih Astringent atau Toner? Ketahui Kandungannya

Isu pencurian data

ilustrasi hackershutterstock ilustrasi hacker

Sementara itu, Yaroslav Goncharov menyampaikan, persyaratan dalam kebijakan privasi FaceApp adalah generik.

Ia menambahkan, perusahaan tidak membagikan data apa pun untuk tujuan penargetan iklan.

Adapun perusahaan FaceApp menghasilkan uang melalui langganan berbayar untuk fitur premium.

Terkait adanya isu pencurian data, Goncharov mengatakan bahwa FaceApp hanya mengunggah foto yang dipilih oleh pengguna untuk diedit.

"Kami tidak pernah menstransfer gambar lain," ujar dia.

"Kami mungkin menyimpan foto yang diunggah di-cloud. Alasan utama untuk itu adalah kinerja dan lalu lintas. Kami ingin memastikan bahwa pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap operasi pengeditan," lanjut dia.

Goncharov mengatakan, sebagian besar foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak tanggal pengunggahan.

"Persyaratan FaceApp memungkinkan perusahaan untuk melakukan secara efektif apa yang mereka sukai dengan foto-foto pengguna mereka, yang mengkhawatirkan tetap cukup khas," ujar Murdoch.

Murdoch mengatakan, perusahan tahu bahwa hampir tidak ada yang membaca kebijakan privasi dan mereka meminta hak sebanyak mungkin, kalau-kalau itu berguna, bahkan jika rencana mereka saat ini tidak membutuhkannya.

Baca juga: Harapan Baru untuk Wajah Baru di Senayan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com