Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Cacing Keluar dari Tanah dalam Jumlah Banyak Juga Pernah Terjadi di Yogyakarta

Kompas.com - 19/04/2020, 14:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah mengagetkan warga Solo.

Cacing dalam jumlah besar didapati keluar dari Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 05.30 WIB dan berlangsung selama berjam-jam.

Fenomena keluarnya cacing secara massal dari dalam tanah ternyata sebelumnya juga pernah terjadi di Indonesia.

Diberitakan Harian Kompas, Kamis (4/6/2015), fenomena keluarnya cacing sempat viral di Twitter dan dihubungkan dengan ramalan akan terjadinya gempa bumi.

Dalam pesan itu disebutkan sebelum gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter melanda Yogyakarta pada 2006 fenomena cacing keluar dari tanah juga terjadi.

Baca juga: 4 Hal Penting di Balik Fenomena Banyak Cacing Keluar dari Tanah di Solo

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul saat itu Dwi Daryanto mendapatkan laporan adanya ffenomena keluarnya cacing, Rabu (3/6/2015).

Dwi membantah informasi yang viral di Twitter itu. Menurutnya, berdasarkan literatur ilmiah yang ada dan pengalaman selama ini, keluarnya cacing dari dalam tanah tidak memiliki resolusi dengan gempa bumi.

"Sebelum gempa bumi tahun 2006 pun kami tidak memiliki catatan tentang cacing dari dalam tanah. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir tentang masalah tersebut,” katanya.

Terkait hujan

Dwi menjelaskan fenomena keluarnya cacing di Bantul saat itu karena faktor hujan.

Meskipun sedang masa peralihan dari musin hujan ke musim kemarau, tapi hujan mengguyur Yogyakarta selama beberapa hari.

Kepala Seksi Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Bambang Subadyo mengatakan hal yang sama.

Keluarnya cacing-cacing dari dalam tanah itu kemungkinan terkait dengan hujan yang turun beberapa hari terakhir.

Berdasar data BMKG Yogyakarta, pada 25-26 Mei 2015, sejumlah wilayah DIY diguyur hujan ringan. Adapun pada 27-31 Mei 2015, hujan tak turun di DIY.

Namun, pada Senin (1/6/2015), hujan turun cukup lebat pada dini hari dan sore hari. Pada hari itu, menurut data Stasiun Geofisika Yogyakarta, curah hujan mencapai 43 milimeter per hari.

Baca juga: Banyak Cacing Muncul di Solo, Ahli Sebut Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Berapi

Prekursor gempa

Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada Djati Mardiatno mengatakan, memang ada teori yang menyebut perilaku hewan bisa menjadi indikator akan datangnya bencana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak dan Pedangdut Diduga Kecipratan Duit Korupsi SYL, Bisakah Ikut Dijerat Pidana?

Anak dan Pedangdut Diduga Kecipratan Duit Korupsi SYL, Bisakah Ikut Dijerat Pidana?

Tren
Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Video Viral Anak Kecil Menangis di Pinggir Waduk Usai Ayahnya Tenggelam, Ini Kata Polisi

Tren
'Chicha': Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

"Chicha": Minuman Fermentasi dari Campuran Air Liur Manusia

Tren
Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Kronologi Penangkapan Pegi, Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Cirebon yang Buron 8 Tahun

Tren
Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?

Tren
7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

7 Penyebab Sembelit pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu

Tren
Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com