Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Longsor Salju Everest, 16 Orang Pemandu Pendakian Tewas

Kompas.com - 18/04/2020, 08:59 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Berisiko

Melansir History, peristiwa ini kembali memunculkan perdebatan tentang bahaya yang ditanggung para pemandu pendakian.

Selain memanggul sebagian besar persediaan untuk ekspedisi, Sherpa bertanggung jawab untuk tugas-tugas seperti mengatur jalur tali dan tangga untuk pendaki.

Peristiwa itu juga membuka mata dunia terkait komersialisasi yang berlebihan dari Everest, karena kerap padatnya pendaki selama musim pendakian gunung pada musim semi dan tumpukan sampah yang telah menjadi pemandangan umum.

Lebih dari 4.000 pendaki gunung telah mendaki hingga puncak Everest sejak 1953.

Puncak Everest pertama kali ditaklukkan oleh pendaki Selandia Baru, Sir Edmund Hillary, dan sherpa Tenzing Norgay.

Hampir 250 pendaki tewas dalam upaya mereka mencapai puncak Everest.

Rute yang mereka tempuh adalah rute yang sama yang menyebabkan 16 sherpa tersebut terhantam longsor.

Insiden terburuk yang pernah terjadi di Everest adalah ketika terjadi badai salju pada 11 Mei 1996 yang mengakibatkan tewasnya delapan pendaki.

Enam Sherpa juga tewas ketika terjadi longsor pada 1970.

Pada awal 2014, Nepal mengumumkan beberapa kebijakan untuk mengatur para pendaki yang terus mengunjungi Everest dalam jumlah besar dan mempercepat operasi penyelamatan.

Langkah tersebut termasuk mengirim para pejabat terkait dan personel keamanan ke base camp Everest di ketinggian 5.300 mdpl.

Setelah tragedi yang terjadi pada 18 April 2014, para Sherpa memboikot rencana pendakian di musim tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada 16 Sherpa yang meninggal dunia.

Selain itu, sebagai aksi untuk menyuarakan protes terkait upah dan kesejahteraan para Sherpa. Akibatnya, sejumlah agen ekspedisi komersial membatalkan rencana pendakian mereka.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com