Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kapal Kargo Fort Stikine Meledak, 1.300 Orang Meninggal

Kompas.com - 14/04/2020, 08:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 76 tahun lalu, tepatnya pada 14 April 1944, sebuah kapal kargo meledak di tempat berlabuhnya yaitu Bombay (Mumbai), India.

Dilansir History, kecelakaan kapal kargo Fort Stikine itu menewaskan 1.300 orang dan melukai 3.000 lainnya.

Awalnya, meledaknya Fort Stikine tersebut disebut-sebut akibat sabotase Jepang, karena waktu itu sedang berlangsung Perang Dunia II. Tetapi belakangan diungkap bahwa ledakan kapal kargo tersebut murni kecelakaan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Kapal Kargo Fort Stikine adalah kapal uap Kanada seberat 8.000 ton. Kapal itu bertolak dari Birkenhead, Inggris pada 24 Februari.

Sebelum berlabuh di Bombay, kapal itu berhenti di Karachi, Pakistan terlebih dahulu.

Kapal itu membawa ratusan bal kapas, emas batangan, dan 300 ton trinitrotoluene (TNT atau dinamit).

Kapas disimpan satu tingkat di bawah dinamit. Padahal bal kapas cenderung mudah terbakar. Akhirnya terjadi kebakaran.

Di tengah kejadian, asap terlihat datang dari bal kapas dan petugas pemadam kebakaran dikirim untuk menyelidiki.

Namun, tindakan darurat seperti membanjiri kapal dengan air tidak dilakukan.

Sebaliknya sekitar 60 petugas pemadam kebakaran memadamkan api dengan selang sepanjang sore. Sayangnya TNT tidak diturunkan dari kapal selama upaya pemadaman.

Akhirnya petugas pemadam kebakaran diperintahkan turun dari kapal tetapi terus menyiram api dari dermaga.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Kerusakan parah

Upaya mereka sia-sia, karena pada pukul 4.07 sore, TNT menyala dan ledakannya mengguncang wilayah teluk.

Kekuatan ledakannya dapat mengangkat sebuah kapal seberat 4.000 ton dan melemparkannya ke daratan.

Batangan emas seberat 28 pon atau sekitar 9 kilogram dari Fort Stikine bernilai ribuan dolar, ditemukan satu mil jauhnya. Semua orang di sekitar kapal tewas.

Sebanyak 12 kapal lain di dermaga hancur dan banyak yang rusak parah.

Kebakaran menjalar ke seluruh pelabuhan dan menyebabkan ledakan beruntun.

Pasukan militer dibawa untuk memadamkan api yang berkobar dan beberapa bangunan dihancurkan untuk menghentikan penyebarannya.

Sementara itu, pusat bisnis utama Bombay tidak aman selama tiga hari setelah ledakan.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com