Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Hasil Rapid Test Virus Corona Positif atau Negatif?

Kompas.com - 12/04/2020, 07:06 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rapid test atau uji cepat merupakan salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki antibodi terhadap Covid-19 atau tidak.

Di beberapa wilayah, rapid test telah dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan seseorang terpapar virus corona.

Penggunaan rapid test umumnya dilakukan terhadap mereka yang memiliki kontak erat dengan orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Meski demikian, alat ini tidak sepenuhnya valid ketika digunakan untuk melakukan tes karena dapat memunculkan negatif palsu ataupun positif palsu karena beberapa alasan.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Tes Massal, Ini yang Harus Diperhatikan soal Rapid Test Virus Corona

Setelah menjalani rapid test, hasil yang akan muncul kemungkinannya dua: positif dan negatif. Apa yang harus dilakukan jika rapid test menunjukkan positif atau negatif? 

Jika hasil rapid test positif

Melansir informasi yang dibagikan Kementerian Kesehatan RI melalui akun Instagram-nya, @kemenkes_ri, hal yang harus dilakukan saat hasil rapid test positif adalah:

  • Jika tidak ada gejala seperti demam, batuk, tenggorokan gatal dan sesak napas, maka harus berada di rumah untuk melakukan isolasi mandiri.
  • Hubungi layanan digital health untuk berkonsultasi. Beberapa contoh layanan konsultasi digital health di antaranya SehatPedia, Halodoc, Alodokter, SehatQ, KlikDokter, ProSehat, doktersehat, Good Doctor, Docquity dan sebagainya.
  • Jika muncul gejala meliputi demam, batuk, tenggorokan gatal dan sesak napas yang memberat maka harus segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan guna pemeriksaan lebih lanjut.

Jika hasil rapid test negatif

Jika hasil rapid test menunjukkan hasil negatif, maka Anda diimbau untuk melakukan beberapa hal:

  • Tetap berada di rumah dan melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik dengan anggota keluarga.
  • Diimbau untuk melakukan tes ulang 7-10 hari kemudian di fasilitas layanan kesehatan.
  • Jika membutuhkan konsultasi masyarakat juga dapat menghubungi layanan digital health.

Baca juga: Soal Rapid Test di Indonesia, Siapa yang Dites dan Bagaimana Prosesnya?

Seputar rapid test

Seperti diberitakan Kompas.com, 20 Maret 2020, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKln) Prof. DR. Dr. Aryati, MS, Sp.PK (K) mengingatkan, hasil positif palsu dari rapid test bisa saja muncul jika ada infeksi virus corona jenis lain di masa lalu mengingat virus corona bukan hanya SARS-Cov-2.

“Karena (jenis) corona banyak di masa lalu itu, antibodi yang pernah timbul bisa saja terdeteksi,” kata Aryati

Sementara, hasil negatif palsu bisa saja muncul karena seseorang belum masuk periode inkubasinya.

“Tapi kalau hasil negatif dia belum melewati inkubasinya, saya sarankan untuk dilakukan pengambilan sampel ulang 7 hari kemudian dari hari pertama tadi. Misal batuk, diperiksa negatif, jangan senang dulu. Cek lagi hari ke-12. Kalau dicek lagi positif, berarti ya positif,” kata Aryati.

Baca juga: Mengenal Rapid Test dan Bedanya dengan Tes Corona Sebelumnya

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, seperti diberitakan Kompas.com, 28 Maret 2020, menjelaskan, cara kerja rapid test adalah bereaksi terhadap antibodi IgG dan atau IgM yang ada dalam sampel darah yang selanjutnya akan menimbulkan perubahan warna rapid test.

Ia juga menyatakan bahwa hasil negatif palsu bisa muncul saat seseorang masih dalam proses inkubasi.

Ketika telah melewati masa inkubasi, maka hasilnya akan menunjukkan IgM yang positif dan IgG yang negatif.

Alasannya, karena saat ada infeksi di tubuh maka IgM akan naik. Sementara, saat tubuh mulai membaik, maka IgG akan ikut naik.

Selanjutnya, saat IgM dan IgG sama-sama positif, artinya pasien telah berada pada fase infeksi aktif.

Adapun, jika hasil IgM negatif dan IgG positif, hal ini menunjukkan fase akhir infeksi atau menunjukkan adanya kemungkinan riwayat bhwa orang tersebut sudah pernah terinfeksi SARS-CoV-2 lalu sembuh.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Rapid Test Virus Corona?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Rapid Test Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Ramai Keluhan SPBU Eror untuk Isi Pertalite dan Biosolar, Pertamina Jelaskan Penyebabnya

Tren
Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Daftar Negara yang Memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Tren
Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Bisakah Peserta BPJS Kesehatan Langsung Berobat ke Rumah Sakit Tanpa Rujukan?

Tren
Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Buntut Film Dokumenter “Burning Sun”, Stasiun TV Korsel KBS Ancam Tuntut BBC

Tren
8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

8 Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Termasuk Scaling

Tren
Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Gagal Tes BUMN karena Tidak Memenuhi Syarat atau Terindikasi Curang, Apa Penyebabnya?

Tren
Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Berada di Tingkat yang Sama, Apa Perbedaan Kabupaten dan Kota?

Tren
Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Biaya Kuliah UGM Jalur Mandiri 2024/2025, Ada IPI atau Uang Pangkal

Tren
Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Tren
Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Ramai soal Salah Paham Beli Bensin di SPBU karena Sebut Nilai Oktan, Ini Kata Pertamina

Tren
Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Penjelasan UGM soal UKT Ujian Mandiri UGM 2024 Ada Biaya Uang Pangkal

Tren
Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Thrifting demi Flexing? Psikografi dan Sisi Lain Penggemar Barang Bekas

Tren
3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

3 Cara Menampilkan Tayangan YouTube dari Ponsel ke Smart TV

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

45 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com