Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Waktu Sebulan, Begini Pola Penyebaran Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 11/04/2020, 14:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia terakhir melaporkan 3.512 kasus positif virus corona. Setelah 40 hari, penyebaran virus penyebab Covid-19 ini sudah menular hampir ke semua provinsi di Indonesia.

Padahal awal bulan lalu, episentrum penyebarannya baru berada di seputar DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Periode pertama

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporan kajiannya mencatat pada periode pertama yaitu 1 Maret-14 Maret 2020, sekitar 64,6 persen kasus berada di DKI Jakarta.

Sementara 18,8 persen kasus berada di Jawa Barat. Diikuti oleh Banten di mana identifikasi positif Covid-19 mencapai sekitar 10,4 persen dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia pada periode pertama.

Baca juga: Melihat Karakter Usia Pasien Virus Corona di Indonesia

Periode kedua

Pasca 14 Maret 2020 atau periode kedua, terlihat penyebaran Covid-19 telah membentuk kluster-kluster baru. Proporsi penderita Covid-19 di DKI turun menjadi 49 persen, dan di Jawa Barat juga turun menjadi 12,8 persen.

"Meski perlu juga dicatat bahwa dua provinsi ini masih menjadi sentral dari wabah Covid-19," kata Philips Vermonte Direktur Eksekutif CSIS Indonesia.

Selanjutnya, dari data yang dipaparkan CSIS juga terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus cukup besar di Jawa tengah (proporsi 6 persen), Jawa Timur (6,1 persen) dan Sulawesi Selatan (3,8 persen).

Hal yang menarik adalah Bali, di mana provinsi ini dari awal dinilai rentan dengan peningkatan angka infeksi Covid-19 yang tinggi mengingat tingginya angka mobilitas penduduk antar negara.

Baca juga: Bagaimana Mensterilkan Tempat yang Pernah Didatangi Orang Positif Corona?

Bali

Namun demikian, dari riset CSIS, peningkatan di Bali sepanjang 1 Maret hingga 1 April 2020 tidak menunjukkan Bali sebagai episentrum dari Covid-19.

Tingginya peningkatan kasus di luar Jakarta dan Jawa Barat menunjukkan tingkat penyebaran yang begitu cepat dari Covid-19 ini di Indonesia.

Lonjakan kasus di Jawa Tengah dapat ditelusuri berasal dari kluster Jawa Barat. Namun, peningkatan kasus di provinsi lain juga disebabkan oleh mulai dilakukannya tes uji Covid-19 secara massal di banyak tempat.

Rendahnya proporsi penderita virus corona di Bali dibandingkan dengan perkiraan pendahuluan menarik untuk dilihat lebih jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com