Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Hari Virus Corona Dikonfirmasi di Indonesia, Apa yang Sudah Kita Lakukan?

Kompas.com - 11/04/2020, 12:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sementara itu, warga Cirebon memiliki cara sendiri untuk ikut andil melawan virus corona. Warga melakukan aksi solidaritas baik secara individu maupun kelompok.

Mereka membagikan beras ke mereka yang rentan terdampak virus corona, seperti pengemudi ojek online atau dalam jaringan, sopir angkut, hingga tukang becak.

Baca juga: Cerita Para Pelajar di China Persiapkan Diri Hadapi Gaokao setelah Pandemi Virus Corona Reda...

Selain itu, mereka juga membagikan alat pelndung diri (APD) untuk tenaga medis ke beberapa rumah sakit rujukan.

Di DKI Jakarta, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program "Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg" untuk mengatasi kebutuhan ekonomi masyarakat di tengah saran pemerintah untuk tidak keluar rumah.

Sejumlah pesohor negeri pun turut menyumbang atau membuka donasi untuk memerangi wabah virus corona ini.

Tak hanya itu, banyak yang berinisiatif memproduksi masker dan membagikannya kepada masyarakat.

Aksi-aksi penggalangan donasi dan penyaluran bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker medis, serta bantuan sembako untuk mereka yang membutuhkan juga dilakukan oleh individu dan komunitas.

Kontribusi kolektif ini membuat tindakan pencegahan dilakukan secara bersama-sama.

Baca juga: Desainer Ini Buat Tutorial Cara Bikin Masker Kain untuk Cegah Corona

Perguruan tinggi

Perguruan tinggi di Indonesia juga menunjukkan kontribusinya dalam penanganan virus corona dengan cara masing-masing.

Insitut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Padjajaran (Unpad) kini tengah mengembangkan ventilator alternatif untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuat helm pelindung tenaga kesahatan dan APD yang telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit.

Universitas Airlangga juga sedang meneliti 5 senyawa untuk obat virus corona. Penelitian itu rencananya akan selesai dalam satu tahun ke depan.

(Sumber: Kompas.com (Penulis: Ihsanuddin/Rakhmat Nur Hakim/Wijaya Kusuma/Muhamad Syahri Romdhon/Muhammad Isa Bustomi/Retia Kartika Dewi/Nur Rohmi Aida | Editor: Fabian Januarius Kuwado/Diamanty Meiliana/Teuku Muhammad Valdy Arief/Farid Assifa/Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com