Pada dini hari, 1 April 2020, Tung Desem menyebutkan, ia mengalami fase kritis. Tubuhnya menggigil hebat, diikuti sesak napas, dan panic attack.
Selanjutnya, ia diberikan obat anti-inflamasi hingga kondisinya berangsur membaik saat ini.
Hingga saat ini, Tung Desem masih menjalani perawatan di rumah sakit dan menunggu tes ulang untuk memastikan apakah masih positif Covid-19 atau sudah negatif.
"Mohon bantu doa agar segera tes dua kali negatif. Sehingga dinyatakan sembuh. Amin," kata Tung Desem Waringin.
Baca juga: Mengenal Kategori Baru Terkait Covid-19, Orang Tanpa Gejala
Tung Desem mengatakan, obat paling mujarab adalah hati yang gembira.
Saat gembira, kata dia, kekhawatiran dan ketakutan hilang. Dengan demikian, sistem imun tubuh akan meningkat.
"Hati yang gembira tidak bisa khawatir. Yang khawatir tidak bisa gembira. Kalau kita ditakut-takuti terus ya tidak bisa gembira. Takut bagus untuk membuat kita waspada," kata Tung Desem.
Cara yang dilakukannya adalah meminimalisasi mengakses informasi negatif sehingga tak memengaruhi proses penyembuhannya.
Ia memilih untuk berbagi dengan orang-orang yang selalu berpikir positif.
"Dan nonton video-video humor," kata Tung Desem.
Tung juga mengaku fokus melakukan hal-hal positif untuk membantu mereka yang telah berjuang di garda depan penanganan virus corona, seperti turut terlibat memberikan bantuan kepada rumah sakit dan dukungan bagi tenaga medis.
Selain itu, ia selalu mengingat Tuhan.
"Manusia tidak memiliki kekuatan apa-apa di hadapan Tuhan. Maka ketika bersandar dan percaya pada Tuhan, hati akan lebih damai dan sehat," kata dia.
Baca juga: Belajar dari Kisah Cynthia, Survivor Covid-19 di Negeri Singa