Tan menjelaskan, vitamin ada yang larut di dalam lemak dan ada pula yang di dalam air. Vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan tubuh melalui urine, yakni vitamin B dan vitamin C.
Jika kelebihan vitamin, maka yang akan larut di dalam lemak akan diakumulasi atau disimpan dalam lemak tubuh, termasuk vitamin A, D, E, dan K.
Baca juga: Rumah Sakit di New York Berikan Vitamin C pada Pasien Virus Corona
"Tentu bahaya. Kelebihan vitamin C sebelum dibuang ke urine bisa menyebabkan kram perut, diare, sakit kepala, dada rasa terbakar, dan insomnia," jelas Tan.
"Orang-orang yang sudah punya latar belakang gangguan ginjal, bisa bermasalah jika kelebihan vitamin C dan B, karena problem ekskresinya (pembuangan)," lanjutnya.
Untuk itu, Tan meminta masyarakat untuk lebih memilih konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin yang dicari.
"Apa salahnya makan sayur dan buah, malah dapat plus-plusnya. Bukan cuma vitamin C, tapi ada serat larut dan tidak larut di usus yang menghasilkan kekebalan tubuh juga. Serat pun menjaga agar gula darah enggak melejit cepat setiap kali habis makan," ungkap Tan.
Baca juga: Hoaks atau Fakta, Vitamin C Bisa Sembuhkan Virus Corona?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.