Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaga Daya Tahan Tubuh, Cukupkah Hanya Konsumsi Vitamin C Setiap Hari?

KOMPAS.com - Di tengah wabah Covid-19 sekarang, salah satu anjuran yang diberikan kepada masyarakat adalah dengan menjaga daya tahan tubuh.

Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh atau imunitas ini yakni dengan memastikan tubuh menerima asupan vitamin C dan E.

Merespons anjuran tersebut, tidak sedikit masyarakat yang kemudian langsung menyetok vitamin kemasan dalam bentuk pil atau tablet.

Vitamin tersebut kemudian dikonsumsi hampir setiap hari, dengan alasan untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah ancaman virus corona. 

Namun, apakah tepat menjaga kekuatan imun dengan mengonsumsi vitamin kemasan setiap hari?

Vitamin C saja tidak cukup

Dokter sekaligus Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menyebut vitamin suplemen semacam itu memang bermanfaat bagi tubuh, selama ddigunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan.

"Vitamin suplemen itu bukan tidak berguna, bahkan amat bermanfaat saat pemulihan dari sakit. Ketika asupannya memang sedang dibutuhkan terlebih pada kondisi-kondisi kesehatan tertentu," kata Tan saat dihubungi Rabu (1/4/2020).

Akan tetapi, Tan mengingatkan agar masyarakat tidak menyalah artikan bahwa jika telah konsumsi vitamin berarti seseorang sudah aman dari segala risiko kesehatan, terutama dari virus corona. 

"Tapi sangat bahaya jika suplemen dijadikan penenang jiwa seakan-akan sudah minum vitamin, lalu tidak apa-apa makan ngaco sedikit. Atau mangkir olahraga, atau kerja lembur dikompensasi vitamin. Nah, ini bablas (sangat keliru)," sebut dia. 

Menurut dia, bagaimana pun kita masih harus menjalankan pola hidup sehat mulai dari menjaga asupan makanan, olahraga, dan istirahat.

"Kekebalan tubuh enggak ada yang instan, apalagi dijamin dalam bentuk pil dan tablet," ucap dia.

Bukan sehat yang didapat, terlalu banyak asupan vitamin yang masuk ke dalam tubuh justru bisa berakibat tidak baik. Ini yang juga harus menjadi perhatian.

Dosis ideal konsumsi vitamin C per hari

Selain itu, kebutuhan seseorang akan vitamin berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin dan kondisi kesehatan masing-masing.

Untuk kondisi orang yang sehat, seseorang membutuhkan vitamin C per harinya sebanyak 75mg untuk perempuan, dan 90mg untuk laki-laki.

Sementara orang dengan kondisi gangguan kesehatan lainnya bisa saja membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit dari orang sehat pada umumnya.

Tan menjelaskan, vitamin ada yang larut di dalam lemak dan ada pula yang di dalam air. Vitamin yang larut dalam air akan dikeluarkan tubuh melalui urine, yakni vitamin B dan vitamin C.

Jika kelebihan vitamin, maka yang akan larut di dalam lemak akan diakumulasi atau disimpan dalam lemak tubuh, termasuk vitamin A, D, E, dan K.

"Tentu bahaya. Kelebihan vitamin C sebelum dibuang ke urine bisa menyebabkan kram perut, diare, sakit kepala, dada rasa terbakar, dan insomnia," jelas Tan.

"Orang-orang yang sudah punya latar belakang gangguan ginjal, bisa bermasalah jika kelebihan vitamin C dan B, karena problem ekskresinya (pembuangan)," lanjutnya.

Untuk itu, Tan meminta masyarakat untuk lebih memilih konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin yang dicari.

"Apa salahnya makan sayur dan buah, malah dapat plus-plusnya. Bukan cuma vitamin C, tapi ada serat larut dan tidak larut di usus yang menghasilkan kekebalan tubuh juga. Serat pun menjaga agar gula darah enggak melejit cepat setiap kali habis makan," ungkap Tan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/01/140526165/jaga-daya-tahan-tubuh-cukupkah-hanya-konsumsi-vitamin-c-setiap-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke