Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Corona, Bagaimana Singapura dan Korea Selatan Lakukan Karantina?

Kompas.com - 28/03/2020, 07:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain China yang mengunci pusat awal penyebaran virus corona di Hubei pada akhir Januari lalu, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan adalah tiga negara yang sering dibicarakan keberhasilannya dalam menekan penyebaran wabah.

Taiwan bergerak lebih awal dengan melarang penerbangan dari China. Sementara, Singapura juga melarang penerbangan dari China.

Sebelumnya, Singapura merupakan negara yang paling terdampak kondisi ekonominya dengan penyebaran virus corona baru yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 ini.

Semua orang yang terbang ke Singapura wajib menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina, baik untuk urusan bisnis maupun pariwisata.

Per Jumat (27/3/2020), Singapura mengonfirmasi 683 kasus dari wabah ini dan hanya dua orang yang dilaporkan meninggal dunia karena komplikasi pernapasan dari Covid-19 ini.

Tingkat kematian Covid-19 di Singapura disebut sebagai yang terbaik, yaitu hanya 0,3 persen.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Tommy Kurniawan Ogah Panic Buying

Apa yang dilakukan Singapura?

Melansir Forbes, Kementerian Kesehatan dan pihak Kepolisian Singapura bekerja sama mengidentifikasi kasus Covid-19 sedini mungkin dan mengarantina individu tersebut beserta anggota keluarganya.

Kementerian Perhubungan dijadikan sebagai titik tunggal untuk seluruh permintaan pasokan medis seperti masker bedah. Sementara itu, Kementerian Komunikasi menyebarkan informasi yang terpusat dan cepat kepada publik melalui papan iklan, TV, dan iklan media sosial.

Kementerian Pendidikan Singapura juga telah siap dengan pendidikan secara online pada waktu seperti ini untuk berjaga-jaga.

Mereka tidak menutup sekolah, tetapi siswa terus diingatkan untuk melakukan social distancing dan diberlakukan pemeriksaan kesehatan secara acak.

Orang-orang pun diizinkan untuk pergi bekerja. Restoran tetap buka, meskipun tidak seramai biasanya.

"Orang-orang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan social distancing di Singapura," kata Direktur Penyakit Menular di Kementerian Kesehatan Vernon Lee.

Baca juga: Pandemi Corona, Dua Kelompok Remaja Malah Tawuran di Palmerah

Selain itu, Singapura juga melakukan pengujian orang dengan gejala seperti flu.

Orang-orang yang dites positif SARS-CoV-2 di Singapura harus memberikan nama orang-orang yang dekat dengan mereka sehingga orang-orang tersebut juga akan diperiksa.

"Ke mana pun mereka pergi, kami mengikuti dan memeriksa orang-orang yang berhubungan dengan mereka agar mengisolasi diri di rumah," kata Lee sebagaimana dikutip Forbes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com