Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan China Mencegah Penyebaran Virus Corona terhadap Lansia dan Anak-anak

Kompas.com - 27/03/2020, 18:45 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - China dinilai telah melewati masa-masa sulit wabah virus corona. Hal itu jika melihat pasien positif baru dalam beberapa hari terakhir.

Update pada Jumat (27/3/2020) di Worldmeters, di China hanya ada 55 kasus infeksi baru. Sementara di Jerman ada 3.340 kasus baru, Iran 2.926, Belgia 1.049, sedangkan indonesia sendiri terakhir ada 153 kasus infeksi baru.

Sehingga perlu untuk dilihat dan diketahui bagaimana China melakukan upaya pencegahan wabah yang mulai menyebar sejak Desember 2019 itu.

China melalui Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional merangkum seluruh upaya yang dilakukan negara itu dalam Panduan Menghadapi Virus Corona Model RRC.

Panduan tersebut terus dilakukan penyempurnaan hingga edisi ketujuh.

Baca juga: Saat Para Pejabat Negara Dunia Potong Gaji untuk Tangani Virus Corona

Di antaranya mengenai panduan pencegahan penyebaran virus corona untuk orang di usia lanjut dan anak-anak.

  • Pedoman Pencegahan dan Pengendalian terhadap Orang Lanjut Usia

1. Pastikan bahwa orang lanjut usia (lansia) peka terhadap langkah-langkah perlindungan diri, syarat kebersihan tangan; hindari berbagi barang-barang pribadi, memperhatikan ventilasi atau keluar masuknya udara, dan menerapkan langkah-langkah disinfeksi. Dorong lansia untuk lebih sering mencuci tangan.

2. Ketika orang lanjut usia memiliki gejala-gejala yang mencurigakan seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak dada, dispnea, kelelahan, mual, dan muntah, diare, konjungtivitis, nyeri otot, dll., langkah-langkah berikut perlu dilakukan:

2.1 Karantina diri sendiri dan hindari kontak langsung dengan orang lain.

2.2 Status kesehatan harus dinilai/periksa oleh staf medis/kesehatan dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan abnormal akan dipindahkan ke rumah sakit atau layanan medis yang tersedia.

Dalam perjalanan ke rumah sakit harus menggunakan masker bedah, hindari menggunakan kendaraan umum jika dimungkinkan.

Baca juga: Sejumlah Negara yang Manfaatkan Aplikasi untuk Lacak Persebaran Virus Corona

2.3 Orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan kasus-kasus mencurigakan harus segera didaftarkan serta menerima observasi/pengamatan medis.

2.4 Kurangi pertemuan-pertemuan yang tidak perlu, pesta-pesta makan malam dan kegiatan kelompok lainnya, dan tidak mengadakan makan malam yang terpusat.

2.5 Apabila setiap orang lanjut usia dengan gejala yang mencurigakan didiagnosis terinfeksi Covid-19, setiap orang yang memiliki kontak langsung harus menerima/mendapatkan tindakan observasi medis selama 14 hari.

Setelah pasien pergi (seperti rawat inap, meninggal, dll), ruangan dimana dia dirawat dan segala kemungkinan bahan-bahan yang terkontaminasi seharusnya dilakukan didisinfeksi terminal saat itu juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com