Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tutup Pendakian Gunung Everest karena Virus Corona

Kompas.com - 12/03/2020, 18:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber AFP

KOMPAS.com - China resmi menutup akses pendakian untuk menuju ke Gunung Everest akibat virus corona.

Adapun penutupan jalur pendakian Gunung Everest tersebut menjelang musim semi tiba di mana musim tersebut waktu terbaik untuk melakukan pendakian.

Dikutip AFP, pada tahun lalu terdapat 885 pendaki yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.

Dengan rincian 644 masuk dari Nepal, sedangkan 241 melalui Tibet, China.

Kendati demikian, pintu masuk dari Nepal hingga saat ini masih tetap dibuka meskipun beberapa operator ekspedisi melarang untuk naik ke atas puncak.

Baca juga: Deretan Pesohor yang Positif Corona, dari Tom Hanks hingga Menkes Inggris Nadine Dorries

Laporan medis

Selain itu, pendaki juga diharuskan untuk menyerahkan catatan perjalanan selama 14 hari dan laporan medis mereka.

"Otoritas China telah memberi tahu kami bahwa gunung itu akan ditutup dari sisi utara," kata Lukas Furtenbach dari Furtenbach Adventures yang berbasis di Austria kepada AFP.

Furtenbach mengatakan bahwa ia akan memindahkan 11 jasa ekspedisinya ke Nepal.

Menurut kantor pariwisata setempat, daerah wisata di Tibet telah ditutup sejak Januari lalu.

Asosiasi pendaki gunung Tibet, yang mengeluarkan izin pendakian Everest, menolak berkomentar ketika dihubungi.

Jasa ekspedisi lain, Alpenglow Expeditions, juga telah membatalkan rencananya untuk naik ke Everest.

"Saya setuju dengan keputusan China. Bertanggung jawab. Mendaki gunung saat ini tidak sebanding dengan risiko penularan di Base Camps, atau saat kembali ke rumah," kata Adrian Ballinger dari Alpenglow Expeditions dalam pernyataannya, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Update 16 WNI Terinfeksi Corona di Luar Negeri, 9 Dinyatakan Sembuh

Daya tarik tersendiri

Selain jasa ekspedisi di Tibet, jasa ekspedisi di Nepal juga membatalkan pendakian.

"Kami telah memesan untuk 23 pendaki, tetapi dua kelompok telah dibatalkan. Kami mungkin hanya memiliki 8 hingga 10 pendaki tahun ini," kata Pasang Tenje Sherpa dari Pioneer Adventure.

 

Everest memang memiliki daya tarik bagi ratusan pendaki gunung dari seluruh dunia setiap musim semi.

Sebelumnya, penyebaran virus corona semakin meluas. Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, virus corona telah terkonfirmasi di 121 negara.

Selain itu, virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut telah menginfeksi sebanyak 125.851 orang.

Baca juga: Viral Driver Ojol Pakai Masker Gas karena Takut Terkena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com