"Beberapa pekerja telah diancam dan ditekan untuk tidak meninggalkan rumah majikan mereka," kata Yosa.
Apabila mereka meninggalkan rumah majikan, ancamannya adalah visa kerja mereka dapat dibatalkan.
Baca juga: Inggris dan Korsel Terapkan Sistem Drive-Thru Tes Virus Corona, Ini Penjelasannya..
Ketua Aliansi Migran Internasional, Eni Lestari mengatakan, banyak pekerja rumah tangga di Hong Kong mengalami stres yang meningkat karena isolasi dan juga karena beban kerja yang lebih berat.
Hal itu karena majikan menjadi lebih menuntut di tengah kekhawatiran akan penularan virus.
"Majikan lebih curiga dan pekerja merasa stigmatisasi," kata Eni.
Dosen Universitas Hong Kong Bernadette Wo mengatakan, dia mengetahui satu kasus pekerja rumah tangga yang tidak diberi libur selama dua bulan.
Kondisi wabah virus corona menurutnya mengancam bagi kesehatan mental bagi semua orang.
"Saya pikir kita lebih fleksibel dan berbelas kasih," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.