Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengisolasi Diri Sendiri apabila Terkena Virus Corona?

Kompas.com - 28/02/2020, 06:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam pekan ini, penyebaran virus corona makin meluas. Bahkan per Kamis (27/2/2020) tercatat sudah 44 negara terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Tak hanya itu, dilaporkan sebanyak 2.811 orang meninggal akibat virus corona dan menyebar hingga 82.455 kasus di seluruh dunia.

Akibat penyebaran yang masif ini, apa yang akan kita lakukan jikalau diri kita sendiri berisiko terinfeksi virus corona?

Dilansir dari BBC, Kepala Eksekutif National Health Service (NHS) Inggris, Simon Stevens mengungkapkan, lebih dari 80 orang menghabiskan dua minggu dalam masa karantina dipuji sebagai "contoh penting" untuk masyarakat.

Meski begitu, ia menjelaskan, tidak ada angka resmi tentang jumlah orang yang disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Namun, pendekatan semacam ini dipandang sebagai cara penting untuk meminimalkan penyebaran virus corona.

Baca juga: Mengapa Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUP Kariadi Harus Dibungkus Plastik?

Lantas, apa makna isolasi mandiri dan bagaimana cara kita tahu bahwa tindakan tersebut dinilai efektif?

Siapa yang harus mengisolasi diri?

Saat ini, otoritas kesehatan menyarankan tiga kelompok untuk mengisolasi diri, yakni:

1. Orang yang menunggu hasil tes Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

2. Mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi virus corona.

3. Mereka yang sudah melakukan perjalanan dari beberapa spot sumber virus.

Sebagai tambahan, apabila Anda telah bepergian ke China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, atau Makau dalam 14 hari terakhir dan Anda mengalami gejala seperti batuk, demam, atau sesak napas, Anda perlu melakukan pengujian apakah terinfeksi atau tidak.

Hal ini juga berlaku bagi siapa pun yang merasakan gejala yang sama, jika mereka kembali dari Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar atau bagian dari Italia utara, sejak 19 Februari 2020.

Sementara itu, beberapa pelancong diminta untuk mengisolasi diri mereka sendiri walaupun mereka tidak memiliki gejala.

Tindakan mengisolasi diri itu berlaku jika Anda telah kembali dari Iran atau kota-kota di Italia utara yang berada di bawah karantina, atau "zona perawatan khusus" di Korea Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com