Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Corona, WNI di Kapal Diamond Princess Akan Diobservasi 28 Hari

Kompas.com - 28/02/2020, 05:50 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Jepang beberapa waktu lalu sempat menjadi tempat isolasi ribuan penumpang akibat penyebaran virus corona.

Di antara penumpang kapal tersebut, ada juga yang warga negara Indonesia (WNI).

Bahkan, sembilan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) dikabarkan positif virus corona dan menjalani perawatan di Jepang.

Pemerintah rencananya akan memulangkan puluhan WNI di kapal Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang, itu pada pekan ini.

"Paling sehari dua hari ini. Yang sana (Jepang) begitu slotnya dibuka akan kita terbangkan," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Rencananya, pemerintah akan menggunakan pesawat berbadan lebar untuk mengevakuasi para WNI di Jepang.

Dengan demikian, imbuhnya, evakuasi bisa dilakukan secara langsung tanpa harus melakukan transit terlebih dahulu.

"Di Kemenko PMK tadi, saya juga ikut rapat, sudah diputuskan untuk segera dijemput dengan pesawat. Sekarang tinggal jadwal pesawatnya. Sudah disiapkan untuk mulai bisa terbang ke Jepang pakai wide body, bukan narrow body supaya bisa langsung terbang di mana nanti yang ditentukan. Tidak usah pakai transit," papar Terawan.

Baca juga: Mengapa Pasien Suspect Corona yang Meninggal di RSUP Kariadi Harus Dibungkus Plastik?

Karantina WNI

Setelah dievakuasi, para WNI akan terlebih dahulu menjalani proses observasi seperti halnya saat pemerintah mengevakuasi WNI dari Wuhan, China, beberapa waktu lalu.

Untuk tempat observasi, salah satu opsi yang bisa digunakan adalah Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Ya kemungkinan di Sebaru lagi, tapi kita kan masih bicara terus apakah nanti kita dengan kapal atau bagaimana. Yang penting yang paling nyaman dan bisa membuat mereka cepat sehat," jelas Terawan.

Sementara itu, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto, mengatakan. informasi yang diterimanya masih ada sembilan ABK Diamond Princess yang merupakan WNI positif virus corona dan 19 lainnya negatif yang masih berada di dalam kapal.

Nantinya, pasca-penjemputan ABK tersebut akan diobservasi selama dua kali masa inkubasi atau 28 hari.

"Diputuskannya 28 hari masa observasi ditengarai sering terjadinya kasus positif Covid-19, terutama di China," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Selain itu, menurutnya, ditemukan fakta warga negara Amerika yang merupakan kapal Diamond Princess semula diperiksa negatif, tetapi menjadi positif Covid-19 setelah lebih dari 21 hari.

"Artinya, kita harus berhati-hati setelah karantina 14 hari pertama. Ini yang membuat kita berpikir bahwa seharusnya untuk ABK Diamond Princess harus dilakukan observasi setidaknya 2 x 24 jam," imbuh dia.

Perlu diketahui, Pulau Sebaru juga menjadi tempat observasi bagi WNI anak buah kapal World Dream.

Sebanyak 188 anak buah kapal World Dream telah berhasil dievakuasi dan Rabu (26/2/2020) pagi.

Mereka dinyatakan negatif atau tidak terindikasi Covid-19.

 Baca juga: Vaksin Virus Corona Siap Diujicobakan ke Manusia pada April 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com