Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Lari Kyoto Marathon dan Tokyo Marathon Terkena Dampak Virus Corona

Kompas.com - 09/02/2020, 18:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Dampak merebaknya virus corona tidak hanya dirasakan warga China. Namun dunia olahraga di Hong Kong dan Jepang juga merasakan imbasnya. 

Seperti yang terjadi dengan tiga even marathon di Kyoto, Tokyo dan Hong Kong.

Bahkan, even Hong Kong Marathon yang sedianya dilangsungkan akhir pekan ini harus dibatalkan. 

Dilansir dari South China Morning Post, (25/1/2020), setelah pembatalan Hong Kong Marathon, panitia mengembalikan biaya masuk sepenuhnya pada sekitar 70.000 peserta yang ikut serta dalam lomba tahunan itu.

Semula Hong Kong Marathon atau Marathon Standard Chartered Hong Kong 2020 akan digelar pada 8-9 Februari 2020.

Panitia mengungkapkan pembatalan itu untuk mendukung upaya pemerintah memproteksi dari menyebarnya virus corona. Kesehatan masyarakat menjadi prioritas mereka.

Baca juga: Cara Petugas Keamanan di China Menghemat Stok Baju Pelindung Virus Corona

Banyak peserta yang kecewa akan hal itu karena kehilangan kesempatan mendapatkan medali Tahun Tikus yang akan diberikan kepada semua pelari yang menyelesaikan kategori masing-masing dalam waktu tertentu.

Meski begitu ada juga yang menerima keputusan tersebut. Seperti Magorzata Czaja, pelari asal Polandia.

“Bagi saya ini adalah situasi yang sangat sulit, saya datang dari jauh. Saya sudah menunggu maraton selama dua tahun tetapi saya dengan rendah hati menerima keputusan apa pun,” ungkapnya.

Kyoto Marathon

Kyoto Marathon dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 16 Februari mendatang. 

Dikutip dari SCMP (9/2/2020) pelari yang terdaftar dari China, apapun kewarganegaraannya diminta untuk mengundurkan diri atau tidak hadir, karena wilayah tersebut sedang berjuang melawan wabah coronavirus.

Penyelenggara Kyoto Marathon juga mengirim email ke pelari yang tinggal di China pada hari Jumat (7/2/2020).

Isi pemberitahuan itu menawarkan kepada mereka tiket gratis untuk Kyoto Marathon tahun depan (2021), jika mereka tidak ikut acara tahun ini.

Ada 380 pelari dari China yang terdaftar dari total 16.000 peserta.

Penyelenggara memang tidak mewajibkan mereka untuk mundur, namun mendorong ketidakhadiran mereka.

Baca juga: Cara China Bangkit di Tengah Wabah Corona: Dari Video Kentut hingga Nyanyian Jackie Chan dkk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com