Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut RK Mampu Kurangi Dampak Banjir Jakarta, Berikut Fakta soal Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Kompas.com - 03/01/2020, 19:22 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir dilaporkan masih menggenangi sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya hingga Jumat (3/1/2020) sore.

Selain ribuan orang dikabarkan masih mengungsi, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 43 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020).

Sejumlah pihak pun angkat bicara terkait banjir Jakarta, mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terbaru, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun ikut bersuara.

Pria yang akrab disapa dengan Kang Emil ini berharap pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Jawa Barat dapat menjadi salah satu solusi mengatasi banjir di Jabodetabek.

Adapun informasi tersebut disampaikannya melalui akun resmi Twitter Ridwan Kamil, @ridwankamil pada Jumat (3/1/2020).

"PROGRES BENDUNGAN CIAWI DAN SUKAMAHI sudah 45 persen. Salah satu solusi engineering penanganan banjir Jabodebek yaitu dengan membangun 2 Bendungan kerjasama Kementerian PUPR & Pemprov Jabar. Jika selesai, Insya Allah akan mengurangi potensi banjir di Jabodebek. Doakan selesai secepatnya," tulis Ridwan Kamil dalam twitnya.

Baca juga: Jadi Sorotan Warganet Saat Banjir, Berikut Sejumlah Terobosan Dirut KAI

Digadang-gadang menjadi salah satu solusi persoalan banjir Jabodetabek, berikut fakta soal Bendungan Cimahi dan Sukamahi.

1. Dibangun sejak 2017

Dalam upaya mengatasi banjir di Jakarta, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) membangun bendungan di Ciawi dan Sukamahi yang berlokasi di Bogor, Jawa barat pada 2017 lalu.

Kehadiran bendungan ini diharapkan mampu mengurangi banjir kiriman di Jakarta yang berasal dari Bogor.

Dibangun oleh PT Wijaya Karya-Basuki KSO, pembangunan Bendugan Sukamahi menggelontorkan dana kontrak sebanyak Rp 436,97 miliar.

Sedangkan dana yang dikeluarkan untuk Bendungan Ciawi dengan dana kontrak senilai Rp 798,3 miliar.

2. Memiliki volume tampung jutaan kubik

Ditujukan untuk mengurangi banjir, tentunya tiap bendungan difungsikan mampu menampung debut air dalam jumlah besar.

Diketahui, Bendungan Ciawi mempunyai volume tampung sebesar 6,45 juta kubik air atau bisa menampung 365 meter kubik air per detik.

Sementara, Bendungan Sukamahi memiliki volume tampung 1,68 juta meter kubik atau 56 meter kubik air per detik.

Baca juga: Cerita soal Banjir Jakarta, dari Rebutan Sampah hingga Evakuasi Tahanan KPK

3. Cara kerja bendungan

Menilik fungsi Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi untuk mengurangi banjir kiriman, ada juga cara yang digunakan oleh Pemerintah, yakni dengan memperlambat air menuju Jakarta.

Awalnya, air akan ditampung ke kedua bendungan tersebut terlebih dahulu, baru kemudian dialirkan menuju ke Bendungan Katulampa.

Dengan cara tersebut, maka air yang mengalir ke Katulambpa menjadi lebih lambat dan semakin sedikit.

Setelah tiba di Bendung Katulampa, air akan dialirkan menuju ke Jakarta secara bertahap.

4. Diklaim reduksi banjir hingga 30 persen

Selain itu, dengan adanya dua bendungan tersebut nantinya durasi banjir yang tiba bisa lebih lama sekitar 13 jam dari waktu tiba sebelumnya 9 jam.

Dengan demikian, warga juga dapat lebih mempersiapkan diri atau antisipasi untuk datangnya banjir.

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dua bendungan ini akan menjadi salah satu upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah.

Kemudian, kehadiran dua bendungan ini diyakini akan mereduksi banjir hingga 30 persen.

Meski belum rampung, awalnya pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan selesai pada akhir tahun 2019.

Baca juga: Beda Pandangan antara Jokowi, Basuki dan Anies soal Banjir Jakarta...

(Sumber: Kompas.com/David Oliver Purba, Dani Prabowo | Editor: Egidius Patnistik, Hilda B Alexander)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com