KOMPAS.com - Banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya dikabarkan mulai surut pada Kamis (2/1/2020) siang.
Selain menimbulkan kerugian harta benda, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis (2/1/2020) malam, banjir di Jabodetabek merenggut 30 korban jiwa.
Bahkan sedikitnya 35.000 orang mengungsi akibat banjir tersebut.
Perincian pengungsi akibat banjir Jakarta yakni 1.103 orang di Jakarta Barat, 2.413 orang di Jakarta Pusat, 19.089 orang di Jakarta Selatan serta di Jakarta Timur sebanyak 12.952 orang.
Kendati demikian, banjir di Jakarta yang merendam setidaknya 33 kecamatan serta 131 kelurahan ini menyisakan sejumlah cerita menarik.
Berikut rinciannya:
Saat banjir datang, sejumlah sampah terbawa arus dan menumpuk di Pintu Air Manggarai pada Rabu (1/1/2020).
Adapun sampah tersebut, seperti TV, tabung gas, dan kulkas.
Hal tersebut lantas dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk berburu "harta karun". Sebab, barang-barang tersebut dinilai masih bermanfaat.
Salah satu warga, Sulami, mengungkapkan bahwa ia datang ke Pintu Air Manggarau untuk menonton warga lainnya mengambil barang-barang dan kabarnya barang yang diambil nantinya akan dijual.
Disebutkan, barang temuan seperti kulkas dan TV jika dijual ke rongsokan diperkirakan laku Rp 80.000-Rp 100.000.
Sementara, untuk galon bekas dihargai Rp 15.000 per barangnya.
Baca juga: Beda Pandangan antara Jokowi, Basuki dan Anies soal Banjir Jakarta..
Selain itu, momen lain yang dimanfaatkan oleh korban banjir, yakni memancing ikan yang terbawa arus usai banjir dua meter yang melanda Jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020).