KOMPAS.com - Masa anak-anak dinilai merupakan masa keemasan atau dikenal dengan Golden Age.
Sebab, pada masa ini anak sedang berada di proses tumbuh kembang dan sangat cepat menyimpan informasi yang ia dapatkan.
Oleh karena itu, kebanyakan orangtua ingin mengabadikan momen tersebut dengan cara memvideo dan memotret, kemudian mengunggahnya di media sosial.
Salah satu kejadian yang sempat viral di media sosial terkait "mengabadikan" momen anak di masa Golden Age, yakni video ulang tahun anak dari Ikram Marki.
Penulis Ikram Marki, mengunggah video membangunkan anaknya di tengah malam hanya untuk meniup lilin ulang tahun.
Video itu diunggahnya di akun Twitter @ikramarki pada 8 Desember 2019 lalu.
HAPPY BIRTHDAY, ALULA! ???????? pic.twitter.com/ZXHrfqABUH
— ikram marki (@ikramarki) December 7, 2019
Lantas, sejumlah warganet pun berkomentar tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan Ikram.
"Kasian anak2 jaman sekarang. Hidupnya gak tenang dijadiin bahan konten sama orangtuanya. Lagi tidur dibangunin padahal dia gak ngerti juga ultah itu apa. Tidur yang berkualitas di usia segitu tuh penting untuk tumbuh kembang anak, eeh malah digangguin demi konten gak penting smh," tulis akun @orimikici dalam twitnya.
"Nanti alesannya: 'anak, anak gue. Terserah gue'. Sad but true," tulis akun @argygyaa_ dalam twitnya.
Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game
Menanggapi kejadian itu, psikolog anak dari Pion Clinician, Astrid W.E.N menyampaikan bahwa merekam dan membangunkan anak yang sedang tidur merupakan tindakan yang kurang pas.
Apalagi si anak masih dalam usia balita atau Golden Age.
"Kurang pas, kalau ingin memberikan kejutan kepada anak ketika ulangtahun harus disesuaikan dengan usia anak," ujar Astrid saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (20/12/2019).
Ia juga menyayangkan atas tindakan yang dilakukan Ikram dan istri terhadap anak tersebut.
Menurutnya, orangtua juga harus memperhatikan kesejahteraan anak agar anak merasa aman dan nyaman.
"Ketika balita, sebenarnya anak dapat menolak dengan mengatakan 'enggak mau'. Jika sudah begitu, kita sebagai orangtua jangan memaksanya," ujar Astrid.