Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Wakil Indonesia Konsumsi Makanan Nonhalal di SEA Games 2019

Kompas.com - 05/12/2019, 06:25 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semenjak pesta olahraga terbesar se Asia Tenggara dibuka, Sabtu (30/11/2019) lalu, sejumlah isu tak sedap sudah terdengar terjadi di sana.

Mulai dari urusan akomodasi lanjutan para kontingen yang tidak terkoordinasi dengan baik, masih berlangsungnya pembangunan saat acara sudah berlangsung, termasuk masalah makanan yang disajikan tanpa memisahkan mana yang halal dan non-halal.

Kabar ini salah satunya dimuat oleh media lokal Filipina, GMA News Online dengan judul "Indonesian Delegate Accidentally Eats Pork at SEA Games".

Dalam artikel itu, disebutkan terdapat pihak media dan tim sepak bola Muslim dari Indonesia yang kecewa dengan penyelenggara SEA Games 2019 yang tidak memisahkan penyajian makanan halal dan nonhalal.

Hal itu membuat mereka secara tidak sengaja mengonsumsi makanan yang tidak mereka ketahui mengandung babi, salah satu bahan makanan yang diharamkan dalam agama Islam.

Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo menyebut hal ini membuatnya melanggar aturan agama yang ia anut, Islam.

Baca juga: Kikiam, Makanan yang Bikin Heboh SEA Games Filipina 2019

"Sampai sekarang, mereka belum memperbaikinya. Jadi kami harap, besok mereka dapat memperbaikinya dan memisahkan antara makanan halal dan non-halal," kata Gatot dikutip dari GMA News Online.

Tidak hanya dari Indonesia, beberapa atlet Muslim dari Singapura juga melaporkan masalah yang sama kepada penyelenggara, yakni Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC).

Bahkan mereka harus membeli makanan secara pribadi untuk menghindari sajian mengandung bahan non-halal yang dihidangkan.

Respons penyelenggara

Melansir ABS-CBN, Presiden dan ketua Whitewoods Convention and Leisure Hotel, Edgardgo Capulong telah mengirim surat berisi klarifikasi tentang hidangan yang dibuatnya kepada Tim Filipina dan Ketua Komisi Olahraga Filipina, William Ramirez.

Dikutip dari ABS-CBN salah satu syarat penyajian makanan dalam SEA Games harus memenuhi syarat halal.

Capulong menjelaskan makanan yang sempat dikira sebagai penganan khas Filipina, kikiam, yang biasa dibuat dari daging ikan dan babi, sebenarnya adalah sosis ayam.

"Kami memiliki bukti tentang hal ini, dan tim audit makanan PHISGOC (Panitia Sea Games Filipina 2019) di hotel yang berada di atas inspeksi makanan selama, sebelum dan setelah memasak dan ketika makan, dapat membuktikan fakta bahwa itu bukan kikiam," kata Capulong.

Pihaknya hanya ingin membuat sosis ayam itu menjadi lebih nikmat untuk disantap sehingga menambahkan kecap dan rempah-rempah yang berbeda. Penambahan bumbu itu dimungkinkan membuat tampilan si sosis ayam menjadi seperti kikiam.

Dari pernyataan resmi Whitewoods Convention and Leisure di akun akun Facebook-nya, sosis tersebut disajikan di stand omelette bersamaan dengan telur, nasi, dan jus segar.

Baca juga: Bukan Kikiam yang Mengandung Babi, Klarifikasi Panitia SEA Games Filipina 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com