Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Anak Kecil Tutup Perlintasan Kereta Api dengan Tali Rafia, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 04/12/2019, 08:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah gambar yang memperlihatkan anak kecil sedang menutup perlintasan kereta api dengan tali rafia viral di media sosial Facebook, Rabu (27/12/2019).

Unggahan gambar tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Tri Joko Raharjo.

Hingga hari ini, Rabu (29/11/2019) pukul 08.00 WIB, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 4,7 ribu kali dan dikomentari sebanyak 270 kali.

Dalam unggahan tersebut, Tri Joko Raharjo menuliskan, "Palang kereta api kebumen yang jadi palang penutup anak anak pakai tali rafia..."

Sebuah postingan yang memperlihatkan anak-anak tengah menutup palang perlintasan kereta api dengan tali rafiah.Facebook/Tri Joko Raharjo Sebuah postingan yang memperlihatkan anak-anak tengah menutup palang perlintasan kereta api dengan tali rafiah.

Penelusuran Kompas.com:

Berdasarkan unggahan tersebut, Kompas.com mencari tahu hal itu dengan menghubungi Vice President (VP) Public Relations PT KAI Edy Kuswoyo.

Menurutnya, memang benar terdapat perlintasan yang hanya dijaga dengan tali rafia.

Lokasinya yakni berada di perlintasan tidak resmi atau tanpa palang pintu perlintasan di KM 452+8 antara stasiun Kebumen-Wonosari.

"Betul, ada anak kecil yang iseng bermain tali di lokasi pelintasan tidak resmi dan tanpa palang pintu tersebut," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/12/2019).

Namun imbuhnya, ketika tim sedang mendatangi lokasi untuk mengecek, anak kecil tersebut sudah tidak ada, hanya ditemukan tali rafia yang diikat ke pohon.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Pihaknya pun menyayangkan kegiatan anak kecil yang menutup perlintasan hanya dengan tali rafia tersebut. Pasalnya selain membahayakan keselamatan yang bersangkutan, juga berbahaya untuk pengendara kendaraan yang melintas dan perjalanan kereta api. 

"Frekuensi perjalanan kereta api yang melintas di lokasi tersebut cukup tinggi.
Per hari ada sekitar 100 perjalanan kereta api yang melintas," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan bekerja sama dengan Ditjen Perkeretaapian, Pemda, Camat, Lurah, Dishub, Polsek, Koramil serta aparat kewilayahan setempat untuk dilakukan pematokan dan penutupan perlintasan tidak resmi tersebut.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi rambu-rambu perlintasan, berhati-hati sewaktu melintasi perlintasan dan tidak menerobos pintu perlintasan yang sudah ditutup, apapun alasannya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga meminta pengguna kendaraan roda empat agar mematikan audio dan video, serta membuka pintu kaca agar bisa terdengar suara suling lokomotif.

"Hindari juga menggunakan ponsel atau headset saat berkendara, apalagi saat melintas di perlintasan," katanya lagi.

 Baca juga: Catat, Per 1 Desember 2019 Jadwal Perjalanan Kereta Api Alami Perubahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com