Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Tanjung dan Sukses Usia Muda karena "Privilege", Benarkah Terjadi?

Kompas.com - 24/11/2019, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terpilihnya Putri Indahsari Tanjung menjadi salah satu anggota Staf Khusus Presiden di usianya yang masih 23 tahun menyedot banyak perhatian.

Banyak netizen di Indonesia yang kemudian menyangkutkan kesuksesannya tak lepas dari nama besar sang ayah yang tak lain adalah konglomerat pengusaha media di Indonesia, Chairul Tanjung.

Bahasan ini pun banyak muncul di media-media sosial, salah satunya Twitter. Mereka membandingkan apa yang terjadi pada lulusan Academy of Art San Francisco ini dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

Baca juga: Mengapa Jokowi Butuh Staf Khusus dari Kalangan Milenial?

Ada banyak pula dari mereka yang menyangkal kesuksesan yang didapatkan oleh Putri dan menganggap ada banyak kesuksesan lain di luar sana yang bernilai lebih besar karena didapatkan dengan kerja keras dan tidak ada faktor nama besar orangtua.

Misalnya disampaikan oleh Andhyta F. Utami melalui akun @Afutami.

"Umur 21 bareng temen-temen bikin gerakan edukasi politik yang diikuti hampir 4,000 anak muda di 34 provinsi, biaya dari grant yang kami fundraising sendiri. Umur 23 diterima S2 Harvard nggak pake surat rekomendasi pejabat dan dibayarin beasiswa negara.

Worked my ass off for it," tulisnya.

Topik ini pun kemudian banyak merebak, bukan lagi dalam konteks mengapresiasi pencapaian diri pendiri dan CEO Creativepreneur ini.

Lebih dari itu, kesuksesannya di usia yang masih tergolong sangat muda digunakan sebagai pembanding pemuda lain di luar sana.

Salah satu YouTuber asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Jepang, Jerome Polin pun angkat bicara.

"'Dia umur 23 udah jadi staf khusus blabla'

Udah lah, semua orang tuh punya timelinenya masing2. Tau kan kakek2 yang ada di logo KFC, colonel sanders? Jack ma? Mereka baru “sukses” di usia yang tidak muda.

Yang penting, kita terus berusaha dan bekerja keras. Jgn lupa bersyukur," tulisnya dalam akun @JeromePolin.

Fokus netizen yang menyorot kesuksesan Putri Tanjung dan mengaitkannya dengan nama besar Chairul Tanjung memang tidak sepenuhnya salah.

Penelitian Menyebutkan...

Terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa di Indonesia anak dari orang miskin akan tumbuh menjadi miskin pula, dan sebaliknya dengan anak dari seorang yang kaya-raya.

Kesimpulan itu disampaikan oleh para peneliti dari SMERU Research Institute melalui penelitian berjudul Effect of Growing up Poor on Labor Market Outcomes: Evidence from Indonesia, yang dipublikasikan oleh Asian Development Bank Institute.

Riset ini melibatkan 22 ribu orang yang berasal dari 13 provinsi di Indonesia atau mewakili 83 sampel dari keseluruhan populasi.

Kondisi miskin yang dimaksud adalah memiliki kualitas hidup di bawah garis yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Mereka yang berasal dari keluarga miskin, saat dewasa ditemukan memiliki rate pendapatan 87 persen lebih rendah daripada mereka yang lahir dari keluarga kaya.

Baca juga: Di Indonesia, Anak Miskin akan Tetap Miskin Ketika Dewasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com