Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Butuh Staf Khusus dari Kalangan Milenial?

Kompas.com - 23/11/2019, 16:48 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menambah jumlah staf khususnya pada Kamis (21/11/2019).

Di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi memperkenalkan 7 orang staf khusus baru dari kalangan milenial.

Mereka adalah Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda, dan Aminuddin Ma'ruf.

Dengan tambahan 7 anak muda ini, maka total jumlah staf khusus Jokowi adalah 13 orang.

Sebelumnya, telah ada 6 orang staf khusus dari berbagai kalangan, politisi hingga mantan aktivis.

Mengapa Jokowi membutuhkan staf khusus dari kalangan milenial?

Baca juga: Ada 7 Milenial, Bagaimana Aturan Penunjukan Staf Khusus Presiden?

Jokowi perlu ide segar

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menilai, ada dua alasan utama dipilihnya milenial menjadi staf khusus presiden.

Pertama, karena Presiden Jokowi memerlukan ide-ide, gagasan-gagasan yang segar, kreatif dan inovatif.

"Hal itu karena Jokowi ingin mempercepat realiasi dari program-program di periode kedua ini," ujar Mada saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/11/2019).

Alasan kedua, menurut dia, Jokowi ingin memberikan pesan kepada para politisi serta partai-partai pendukungnya.

Pesan itu, bahwa pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya sangat poitik, subyektif, serta jangka pendek, dapat diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan yang non-politik, out of the box, dan jangka panjang.

"Diharapkan datang dari para staf khusus presiden yang milenial tersebut," kata Jokowi.

Mengenai fleksibilitas kerja para staf khusus, Mada menilainya bukan sesuatu yang harus dipersoalkan.

Para staf khusus presiden ini memang diperbolehkan kerja dari mana saja dan tidak full time.

Menurut dia, kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan dan dapat melakukan pekerjaan dari mana saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com