Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Frozen II Tayang, Ingat Tak Semua Kartun Cocok untuk Anak-anak

Kompas.com - 20/11/2019, 21:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Film animasi Frozen II mulai tayang di bioskop Indonesia. Tayangan kartun yang menceritakan kisah Putri Elsa, Anna, Olaf, Sven, dan Kristoff ini kembali dengan petualangan baru.

Sebelumnya, kartun Frozen sudah beredar dan digandrungi masyarakat. Tak hanya orang dewasa, dalam seri pertamanya, tayangan Frozen digandrungi anak-anak.

Namun ternyata, tidak semua jenis kartun cocok ditonton, khususnya bagi anak-anak di usia pra-sekolah.

Dalam studi berjudul The Immediate Impact of Different Types of Television on Young Children's Executive Function, yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, dijelaskan efek menonton kartun tertentu pada anak berusia 4 tahun.

Baca juga: Studi: SpongeBob Squarepants Pengaruhi Fokus dan Kontrol Diri Anak

Penelitian ini menjelaskan bagaimana dua buah tayangan animasi berbeda memengaruhi beberapa kemampuan anak-anak, seperti keterampilan dalam dalam memperhatikan, menyelesaikan masalah, fokus, dan kemampuan lainnya.

Adapun acara kartun yang harus ditonton anak-anak tersebut adalah SpongeBob Squarepants serta tayangan pendidikan berjudul Caillou.

Hasilnya, anak-anak yang menonton kartun dengan dengan yang berjalan lambat mendapatkan nilai tinggi dalam hal fokus dan pengendalian diri.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hanya sembilan menit menonton kartun televisi yang bergerak cepat memiliki efek negatif langsung pada fungsi otak eksekutif anak berusia 4 tahun.

Ini karena, tayangan kartun Spongebob Squarepants mengalami perubahan adegan setiap 11 detik. Selain itu, animasi tersebut juga menyajikan gambar dengan degan yang cepat.

Perubahan adegan yang cepat ini disebuat tidak sesuai dengan perkembangan anak-anak, khususnya bagi mereka yang berusia 4 tahun.

Dengan demikian, perubahan adegan yang terlampau cepat pada tayangan animasi dapat memengaruhi fokus dan kontrol diri.

Hal ini kemudian menunjukkan, kebiasaan menonton televisi tidak menyebabkan gangguan, namun jenis tayangan yang ditonton.

Studi lain

Selain itu, publikasi lain berjudul Modifying Media Content for Preschool Children: A Randomized Controlled Trial yang diterbitkan di jurnal Pediatric mengungkapkan, kartun yang memperlihatkan konten kekerasan dan kartun pro-sosial dapat memengaruhi anak-anak bahkan di usia yang sangat muda.

Para periset meneliti lebih dari 500 keluarga yang memiliki anak-anak berusia antara 3 hingga 5 tahun dengan kebiasaan menonton televisi sekitar 4 jam per hari.

Kemudian para peneliti membagi keluarga tersebut secara acak menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Efek Menonton Kartun Pada Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com