Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Frozen II Tayang, Ingat Tak Semua Kartun Cocok untuk Anak-anak

Kompas.com - 20/11/2019, 21:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Adapun keluarga yang masuk ke dalam kelompok kontrol menonton kartun seperti biasa. Para peneliti menemukan, mereka biasanya menonton tayangan kartun yang menggambarkan kekerasan seperti Road Runner atau Scooby Doo.

Sedangkan keluarga yang masuk ke dalam kelompok intervensi disarankan untuk menonton tayangan animasi pro-sosial dan pendidikan seperti Dora the Explorer atau tayangan Curious George.

Penelitian ini berlangsung selama enam bulan. Selama itu pula, para keluarga menerima kunjungan rumah. Selain itu, setiap orangtua mengisi kuisioner mengenai perilaku anak-anak mereka.

Dalam kuisioner tersebut, para peneliti menanyakan apakah anak-anak memperlihatkan beberapa perilaku seperti mendorong, meneriaki, menindas, atau menghancurkan benda-benda. Para peneliti mengatakan, perangai ini merupakan awal dari perilaku agresif di kemudian hari.

Namun, beberapa perilaku positif yang dihasilkan juga tercatat, seperti peka terhadap masalah orang lain, bekerja sama, berbagi, dan berbagai perangai lainnya.

Hasilnya, setelah enam bulan, anak-anak yang menonton kartun pro-sosial dan non-kekerasan adalah anak-anak yang lebih ramah. Sedangkan mereka yang menyaksikan animasi dengan unsur kekerasan menunjukkan tanda-tanda agresi.

Baca juga: SpongeBob Disemprit KPI, Mengapa Kartun Dianggap Bisa Sangat Pengaruhi Audiens?

Selain itu, selama enam bulan kemudian, para keluarga tersebut kembali lagi pada kebiasaan lama. Akan tetapi, perangai anak-anak mereka tetap tidak berubah.

Dari riset ini, para peneliti mengatakan, anak-anak dididik dari apa yang mereka tonton dan dengar di lingkungan sosial, termasuk media.

Mereka meniru apa yang dilihat. Tak hanya itu, mereka juga bertindak berdasarkan apa yang mereka lihat.

Faktanya, rata-rata keluarga yang menjadi responden dalam penelitian ini sangat bergantung pada media sebagai sarana untuk mengasuh anak mereka.

"Anak-anak mereka tenggelam dengan menonton media, kebanyakan TV dan DVD, setidaknya selama empat jam per hari," tulis riset tersebut.

Pengaruh tontonan ini pada anak-anak dalam usia yang sangat muda ternyata cukup besar. Ini karena sekelompok neuron saat itu diaktifkan bersamaan di sistem saraf pusat anak.

Dengan demikian, ketika seorang anak melihat kekerasan digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah, pelajaran ini menjadi terprogram dalam sistem saraf pusat.

Namun ketika pendekatan lain yang diberikan, seperti tayangan yang menerangkan konsep berbagi diberikan, maka hal ini juga tertanam dalam respons anak ketika menghadapi masalah. Proses ini berjalan dengan baik pada usia 4 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com