Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Anak Terlalu Lama Main Gadget

Kompas.com - 07/11/2019, 13:49 WIB
Mela Arnani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber CNN,CBS News

"Anggap materi putih sebagai 'kabel', semacam saluran telepon yang menghubungkan berbagai bagian otak, sehingga bagian-bagian ini dapat berbicara satu sama lain," ujar Hutton.

Kurangnya perkembangan "kabel" ini dapat memperlambat kecepatan otak memproses.

Baca juga: Kebanyakan Main Gadget, Waktu Santai Milenial Makin Berkurang

Kendati demikian, menurut Dr Jenny Radesky, penulis utama pedoman American Academy of Pediatrics 2016, temuan tersebut menarik tapi masih sangat awal.

Menurut dia, hasil yang disajikan itu tidak menunjukkan bahwa penggunaan media yang berat menyebabkan kerusakan otak.

Hutton setuju terhadap sanggahan ini. Jika memang layar tak merusak materi putih, namun menghabiskan waktu lama menatap layar tetap tak mendukung perkembangan otak.

"Mungkin waktu menggunakan layar menghalangi pengalaman lain yang bisa membantu anak-anak memperkuat jaringan otak," papar dia.

Baca juga: Awas, Kelamaan Main Gadget Bisa Picu Kram, Kebas, dan Kesemutan

Tahun pertama dalam kehidupan anak perlu difokuskan pada interaksi yang mendorong anak untuk berbicara, berinteraksi sosial, dan bermain dengan penuh kasih untuk mengembangkan pemikiran, pemecahan masalah, dan keterampilan lainnya.

Semakin banyak berlatih apapun, semakin memperkuat koneksi di otak.

Pengujian kognitif menemukan keterampilan yang lebih sedikit

Selain hasil MRI, hasil tes kognitif juga mendukung temuan ini.

Hasil penelitian memperlihatkan bahawa anak-anak yang menatap layar lebih dari jumlah yang direkomendasikan tanpa interaksi orangtua, mempunyai materi putih di otak yang lebih tidak teratur dan tidak berkembang di seluruh otak.

"Rata-rata waktu layar pada anak-anak ini adalah lebih dari dua jam sehari. Kisarannya sekitar satu hingga lima jam," tutur Hutton.

Terlalu lama memandang layar secara signifikan berkaitan dengan keterampilan membaca dan berbahasa yang buruk.

Baca juga: Hari Penglihatan Sedunia 2019, Waspadai Ancaman Gadget pada Mata Anak

Hutton menyampaikan, perlu lebih banyak uji klinis mendalam untuk menjelaskan secara spesifik penyebabnya.

Radesky menyebutkan banyak faktor lain yang mempengaruhi perkembangan otak. Ada stres, kesehatan mental orangtua, pengalaman bermain, dan paparan bahasa.

Apa yang perlu dilakukan orangtua?

Keputusan pola pengasuhan anak berada di tangan orangtua. Pengasuhan anak ini berdampak pada perkembangan otak anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com