Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Para Orangtua, 5 Kalimat Ini Bisa Runtuhkan Dunia Anak-anak

Kompas.com - 03/11/2019, 19:39 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Sebagai orangtua, apa yang dilakukan di sekitar anak-anak akan meninggalkan dampak bagi mereka.

Tak hanya perlakuan, menurut Amy Morin, seorang psikoterapis dan instruktur di Northeastern University seperti dilansir dari laman CNBC, ungkapan atau kata-kata yang biasanya dilontarkan oleh orangtua juga dapat memengaruhi pandangan anak akan dunia serta keyakinan mereka.

Untuk itu, penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don’t Do dan 3 Things Mentally Strong Women Don’t Do ini membagikan lima ungkapan yang sebaiknya tidak dikatakan oleh orangtua kepada anak-anak:

1. "Kita tidak pernah mampu melakukan itu"

Beberapa orang terkadang mengatakan hal tersebut kepada anak ketika mereka meminta sesuatu. Namun, alih-alih mengatakan bahwa Anda tidak mampu, alangkah lebih baik jika mengatakan bahwa Anda berusaha untuk mendapatkannya.

Beberapa pasangan orangtua juga sering mengungkapkan kalimat tersebut ketika mereka memiliki masalah finansial. Jika hal ini terjadi, sebaiknya tunjukkan kepada anak-anak jika Anda memiliki kendali khususnya atas keuangan.

Contohnya jika anak ingin pergi ke taman hiburan. Jika Anda tidak mampu maka beri pengertian jika saat ini Anda tidak bisa mewujudkan keinginannya.

Namun jangan lupa untuk mengatakan jika Anda berusaha agar mereka bisa ke sana entah bulan depan atau tahun depan.

Setelah itu, pertimbangkan cara untuk mewujudkan hal tersebut, seperti menabung bersama. Anda bisa menyiapkan wadah atau toples agar anak dapat menabung untuk mewujudkan keinginannya.

Baca juga: 5 Kalimat Inspiratif BJ Habibie

2. "Kamu membuatku sangat marah"

Sebagai orangtua penting untuk tetap tenang dan menahan keinginan untuk menyalahkan anak-anak. Alih-alih marah untuk hal yang dilakukan anak, Anda bisa merespons dengan cara yang berbeda.

Anda bisa mengatakan, jika tidak suka anak melakukan hal tersebut. Setelah mengutarakan isi pikiran, Anda dapat menjelaskan alasannya.

Penjelasan ini penting agar anak-anak memahami bagaimana perilaku mereka dapat memengaruhi orang lain. Hal tersebut dapat mendorong mereka agar lebih menyadari dan belajar memahami perasaan orang lain dan bukan hanya perasaan mereka sendiri.

Selain itu, dengan tetap tenang, Anda mengajarkan kepada anak agar memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaan mereka sendiri dan mengelola emosinya.

Bukan hanya itu saja, Anda juga mengajari mereka untuk tidak mudah menyalahkan orang lain atas perasaan mereka.

Tentu hal ini memang sangat mudah untuk dikatakan. Jika kelepasan dan marah kepada anak-anak, Anda bisa langsung meminta maaf kepada mereka.

Baca juga: Laris di Media Sosial, Bagaimana Kalimat Motivasi Pengaruhi Manusia?

3. "Saya benci pekerjaan saya"

Terkadang banyak orang yang menumpahkan kekesalannya akan masalah pekerjaan di rumah. Hal ini mungkin biasa saja dilakukan, namun perlu diingat anak-anak dapat merasakan apa yang Anda rasakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com