Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Kompas.com - 20/04/2024, 19:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet ramai mengomentari kabar adanya anak-anak usia 4-5 tahun yang menjalani pertunangan di Madura, Jawa Timur.

Hal tersebut muncul setelah seorang warganet membagikan video pertunangan anak Madura melalui akun TikTok @massaki90, Rabu (17/4/2024).

Dalam videonya, tampak seorang anak perempuan yang berputar menyalami ibu-ibu dalam acara yang disebut pertunangan.

Video lain menunjukkan anak itu juga mendapatkan perhiasan, sepatu, dan makanan seserahan layaknya tradisi pertunangan orang dewasa.

"#tunangan #happyengegement semoga Sampek ke pelaminan dek #madura #viraltiktok #fyp #fypberandamu," tulis pengunggah.

Hingga Sabtu (20/4/2024), video tersebut tayang sebanyak 1,9 juta kali dan disukai 72.700 warganet.

Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, pengunggah mengakui kejadian itu ada di Madura. Namun, dia enggan memberikan penjelasan lebih detail.

Sementara itu, warganet melalui kolom komentar menyebut acara pertunangan anak-anak Madura sebagai sebuah adat di wilayah tersebut.

Lalu, benarkah pertunangan anak di Madura merupakan tradisi adat setempat?

Baca juga: Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa


Disebut Abekalan

Guru Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Khoirul Rosyadi membenarkan bahwa pertunangan yang dilakukan untuk anak-anak Madura merupakan bagian dari tradisi.

"Di Madura, itu yang disebut dengan budaya Abekalan," ungkap Rosyadi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

Dia menuturkan, Abekalan adalah tradisi budaya Madura yang dilakukan secara kekeluargaan dengan tujuan agar keutuhan dan hubungan keluarga tetap terjamin pada masa mendatang.

Menurutnya, pertunangan atau Abekalan termasuk tradisi yang telah lama ada di Madura. Karena itu, cukup sulit menentukan secara pasti sejak kapan tradisi ini dimulai.

"Namun, pertunangan di usia dini seringkali terjadi di berbagai masyarakat sebagai bagian dari budaya lokal," tambahnya.

Rosyadi menyebut, tradisi pertunangan anak usia dini di Madura dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com