Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Pereda Haid Berefek pada Kehamilan? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 11/10/2019, 08:55 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Konsumsi tiap bulan

Terkait adanya korelasi konsumsi jamu pereda nyeri dengan kembalinya rasa nyeri ketika datang mensturasi, Dinda menjelaskan bahwa jamu tersebut diperbolehkan untuk dikonsumsi sampai haid hari kedua atau saat datang nyeri.

"Enggak masalah sih, kalau dikonsumsi saat menjelang haid sampai saat-saat haid sampai hari kedua," ujar Dinda.

Perihal rutinitas bulanan dengan mengonsumsi jamu pereda nyeri ini, ia menyampaikan bahwa saat ini belum ditemukan efek samping dari konsumsi jamu tiap bulan.

Baca juga: Belajar dari Irish Bela, Kehamilan Kembar Lebih Berisiko Komplikasi

"Kalau efek samping, sebenarnya belum ada penelitiannya ya. Kalau kita menilai satu jamu atau obat atau minuman itu harus ada penelitian skala besar," kata Dinda.

"Dan ini dari studi klinis belum ada yang menunjang apakah minuman tersebut berbahaya atau tidak dalam jangka panjang," kata dia.

Meski belum ada penelitian lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ada alternatif pereda nyeri lain yang bisa dikonsumsi secara aman.

Adapun perumpamaan pereda nyeri bisa dengan mengonsumsi parasetamol.

"Jadi, sama dengan obat, apabila kita minum parasetamol, maka nyerinya akan hilang," ujar Dinda.

Diketahui, untuk penggunaan anti nyeri bisa diasumsikan seperti obat-obatan anti nyeri yang dijual bebas di pasaran yang telah teruji penelitiannya dapat menurunkan keluhan nyeri dan aman dalam penggunaan yang dianjurkan.

Dinda mengungkapkan, obat anti nyeri yang dijual bebas di pasaran, yakni parasetamol, ibuprofen, dan asam mefenamat.

Tak hanya itu, apabila penderita nyeri haid telah mengonsumsi anti nyeri, tetapi rasa nyeri belum juga membaik, sebaiknya pasien disegerakan memeriksakan ke dokter.

Baca juga: Kasus Dokter Soeko, Saat Dokter Jadi Korban Kerusuhan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com