Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Irish Bela, Kehamilan Kembar Lebih Berisiko Komplikasi

Kompas.com - 07/10/2019, 16:00 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka meninggalnya bayi kembar pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella masih menjadi perbincangan hangat khalayak.

Janin kembar pasangan muda ini meninggal dalam usia kehamilan ke-26 minggu.

Hamil kembar atau kehamilan ganda atau kehamilan multipel merupakan keadaan terdapatnya dua janin atau lebih dalam rahim seorang ibu hamil.

Namun, mengandung dua anak sekaligus memang mempunyai risiko yang lebih tinggi. Seorang ibu hamil anak kembar juga harus mendapatkan perhatian intensif.

Berbagi Makanan dan Kesempatan Hidup

Dilansir pemberitaan Kompas.com pada 20 Juni 2012 lalu, janin kembar harus berbagi makanan dan kesempatan hidup.

Baca juga: Curahan Hati Sang Bunda yang Hamil Kembar Lima

"Hamil anak kembar berarti si ibu mengandung janin lebih dari satu. Di dalam perut, janin harus berbagi makanan dan kesempatan hidup. Maka pada kehamilan kembar risiko kematiannya lebih tinggi dibandingkan kehamilan satu janin," kata Dr dr Ali Sungkat, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital di Jakarta kala itu.

Ali menjelaskan, kehamilan kembar meningkatkan perinatal mortality rate (PMR) atau angka kematian bayi di usia kehamilan 28 minggu dan bayi berusia tujuh hari.

Sejumlah faktor yang meningkatkan terjadinya angka serangan penyakit pada bayi dan selama kehamilan (morbiditas) serta kematian (mortalitas) bayi kembar yaitu Intrauterine Growth Restriction atau IUGR (kondisi berat bayi lebih kecil dibandingkan jumlah usia bulan), amniotic fluid infections (infeksi cairan ketuban), hipertensi, dan large placental infarcts (gangguan pasokan darah dari plasenta yang menyebabkan sel-sel mati.

Komplikasi

Dalam kehamilan kembar sering terjadi beragam komplikasi yang cukup berbahaya.

Komplikasi pada ibu hamil tersebut antara lain kemungkinan bayi lahir dalam kondisi meninggal (stillbirth), single or multiple fetal demise (satu atau kedua bayi menderita penyakit berbahaya mematikan), single fetal demise and co-twin morbidity (satu bayi meninggal dan kembarannya mengalami sakit), single fetal demise and maternal morbidity (kematian salah satu bayi dan komplikasi kesehatan pada ibu).

Ali memaparkan, selain masalah yang timbul pada bayi, sang ibu juga mempunyai risiko terkena komplikasi penyakit seperti disseminated intravascular coagulation atau pendarahan hebat.

Kondisi tersebut terjadi ketika bekuan-bekuan darah kecil menyebar di seluruh aliran darah, sehingga menyumbat pembuluh darah kecil.

Hal ini mengurangi produksi sel pembeku darah yang diperlukan untuk mengendalikan pendarahan dan akan menyebabkan pendarahan berlebihan pada sang ibu.

Untuk menghindari komplikasi dan berbagai masalah ini, pemeriksaan kehamilan kembar dapat dilakukan secara rutin dan teratur.

Baca juga: Ibu Hamil Kembar 4 yang Dipegang Perutnya oleh Ganjar Dirawat Khusus

Bukan hanya itu saja, perubahan-perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan harus diperhatikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com