Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belajar dari Irish Bela, Kehamilan Kembar Lebih Berisiko Komplikasi

Janin kembar pasangan muda ini meninggal dalam usia kehamilan ke-26 minggu.

Hamil kembar atau kehamilan ganda atau kehamilan multipel merupakan keadaan terdapatnya dua janin atau lebih dalam rahim seorang ibu hamil.

Namun, mengandung dua anak sekaligus memang mempunyai risiko yang lebih tinggi. Seorang ibu hamil anak kembar juga harus mendapatkan perhatian intensif.

Berbagi Makanan dan Kesempatan Hidup

Dilansir pemberitaan Kompas.com pada 20 Juni 2012 lalu, janin kembar harus berbagi makanan dan kesempatan hidup.

"Hamil anak kembar berarti si ibu mengandung janin lebih dari satu. Di dalam perut, janin harus berbagi makanan dan kesempatan hidup. Maka pada kehamilan kembar risiko kematiannya lebih tinggi dibandingkan kehamilan satu janin," kata Dr dr Ali Sungkat, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital di Jakarta kala itu.

Ali menjelaskan, kehamilan kembar meningkatkan perinatal mortality rate (PMR) atau angka kematian bayi di usia kehamilan 28 minggu dan bayi berusia tujuh hari.

Sejumlah faktor yang meningkatkan terjadinya angka serangan penyakit pada bayi dan selama kehamilan (morbiditas) serta kematian (mortalitas) bayi kembar yaitu Intrauterine Growth Restriction atau IUGR (kondisi berat bayi lebih kecil dibandingkan jumlah usia bulan), amniotic fluid infections (infeksi cairan ketuban), hipertensi, dan large placental infarcts (gangguan pasokan darah dari plasenta yang menyebabkan sel-sel mati.

Komplikasi

Dalam kehamilan kembar sering terjadi beragam komplikasi yang cukup berbahaya.

Komplikasi pada ibu hamil tersebut antara lain kemungkinan bayi lahir dalam kondisi meninggal (stillbirth), single or multiple fetal demise (satu atau kedua bayi menderita penyakit berbahaya mematikan), single fetal demise and co-twin morbidity (satu bayi meninggal dan kembarannya mengalami sakit), single fetal demise and maternal morbidity (kematian salah satu bayi dan komplikasi kesehatan pada ibu).

Ali memaparkan, selain masalah yang timbul pada bayi, sang ibu juga mempunyai risiko terkena komplikasi penyakit seperti disseminated intravascular coagulation atau pendarahan hebat.

Kondisi tersebut terjadi ketika bekuan-bekuan darah kecil menyebar di seluruh aliran darah, sehingga menyumbat pembuluh darah kecil.

Hal ini mengurangi produksi sel pembeku darah yang diperlukan untuk mengendalikan pendarahan dan akan menyebabkan pendarahan berlebihan pada sang ibu.

Untuk menghindari komplikasi dan berbagai masalah ini, pemeriksaan kehamilan kembar dapat dilakukan secara rutin dan teratur.

Bukan hanya itu saja, perubahan-perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan harus diperhatikan.

Ibu hamil kembar membutuhkan waktu istirahat yang cukup serta asupan makanan bergizi yang mengandung asam folat, kalsium, protein, zat besi, dan nutrisi penting dalam jumlah besar.

Selain itu, ibu hamil kembar perlu juga memperhatikan berat badannya. Berat badan ideal mempengaruhi kesehatan janin dan memudahkan ibu menurunkan berat badan setelah persalinan.

Ibu hamil kembar disarankan bertambah 16-20 kilogram, di mana asupan makanan yang diperlukan kurang lebih 2.700 kalori per hari.

Persalinan prematur

Kehamilan kembar memang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya persalinan pretern atau persalinan sebelum janin memasuki usia kehamilan yang cukup bulan.

Peregangan dan tekanan berlebihan pada rahim karena hamil kembar dengan dua janin atau lebih berhubungan dengan distensi rahim.

Distensi ini yang menimbulkan terjadinya kontraksi lebih dini, sehingga memicu persalinan prematur.

Tapi, seorang ibu hamil tak perlu merasakan cemas berlebihan. Hal terpenting adalah memperhatikan kesehatan fisik dan persiapan psikologis jika memang persalinan terjadi lebih awal dibandingkan kehamilan tunggal.

Kehamilan dua bayi, memungkinkan persalinan dapat terjadi hingga kehamilan memasuki usia 37 minggu, jika tak ada komplikasi pendarahan selama kehamilan.

Sementara, pada kehamilan kembar tiga dapat dipertahankan hingga kehamilan memasuki usia 34 minggu atau lebih dengan pengawasan dokter kandungan.

Risiko persalinan prematur dapat dikurangi dengan istirahat cukup dan tak terlalu lelah ketika bekerja agar tak merangsang munculnya kontraksi rahim.

Jika berada di keadaan terjadi kontraksi rahim di usia kehamilan kurang dari 32 minggu, rawat inap diperlukan untuk memberikan obat-obat relaksasi mengurangi kontraksi rahim dan ibu bed rest total di rumah sakit.

Jaga mental

Seorang ibu hamil kembar wajib menjaga kesehatan mental dan spiritual agar kehamilan berlangsung aman.

Mencari informasi pengalaman positif seputar kehamilan kembar, bertukar pengalaman dengan ibu yang mempunyai riwayat kehamilan dan persalinan kembar dapat dilakukan.

Seorang suami juga mempunyai peran penting bagi istrinya yang tengah mengandung bayi kembar.

Dukungan psikologis selama kehamilan berlangsung, terutama jika mengalami komplikasi dan perawatan bed rest beberapa waktu di rumah sakit wajib diberikan oleh seorang suami.

Suami juga dapat membantu memperhatikan pemenuhan makanan bergizi selama kehamilan berlangsung dan memperhatikan keadaan ibu hamil kembar yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut ke tenaga kesehatan.

Tanda-tanda

Penyebab kehamilan kembar dapat dikarenakan faktor keturunan.

Biasanya, seorang ibu hamil yang mempunyai keturunan kehamilan kembar, merasakan pembesaran perut tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Gerakan anak juga terasa lebih banyak. Mual dan muntah berlebihan akibat tingginya hormon kehamilan, serta naiknya berat badan yang berlebihan dibandingkan hamil tunggal dapat menjadi salah satu tanda kehamilan ganda.

Meskipun begitu, seseorang tetap harus melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan untuk memastikannya.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/07/160000465/belajar-dari-irish-bela-kehamilan-kembar-lebih-berisiko-komplikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke