Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Pereda Haid Berefek pada Kehamilan? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 11/10/2019, 08:55 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi yang menyebutkan bahwa minuman pereda nyeri haid atau jamu yang diminum saat masa haid dapat berdampak pada kehamilan.

Adapun informasi tersebut beredar di media sosial Facebook pada 26 Mei 2017 lalu. Namun hingga kini belum mendapat penjelasan lebih lanjut dari segi medis.

Sebelumnya, salah satu warganet, YMI, menuliskan dalam forum DR OZ Indonesia bahwa dirinya mengaku mengalami sakit perut dan harus minum salah satu jamu pereda nyeri haid setiap bulannya.

"Dok, mau tanya dong, minum K*****i setiap datang bulan itu gimana ya. Apakah ada efek samping, soalnya setelah saya mencoba K*****i, sekarang setiap tanggal datang pasti perut sakit dan harus minum K*****i," tulis YMI dalam unggahannya.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri & ginekologi (kebidanan dan kandungan), Dinda Derdameisya, SpOG, FFAG mengungkapkan bahwa tidak ada keterkaitan atau pengaruh antara mengonsumsi jamu pereda nyeri haid dengan proses persalinan.

"Tidak ada hbungan antara mengonsumsi jamu dengan haid, jadi boleh-boleh saja minum, dan tidak benar jika berpengaruh dengan proses persalinan," ujar Dinda saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (9/10/2019).

Menilik efek berkurangnya rasa nyeri yang terasa bagi orang yang mengalami haid saat mengonsumsi jamu, Dinda menjelaskan bahwa ada kandungan pereda nyeri di dalam jamu.

Menurutnya, minum-minuman pengurang rasa nyeri itu biasanya mengandung herbal atau jamu-jamuan tertentu yang berfungsi meredakan nyeri saat haid.

Selain itu, Dinda menyebut bahwa pada umumnya, zat yang terkandung dalam jamu pereda nyeri haid, yakni kunyit asam.

Adapun kunyit asam dipercaya berkhasiat meredakan nyeri haid sejak turun-temurun.

"Jadi, tidak ada salahnya menggunakan jamu itu," ujar Dinda.

Baca juga: Perubahan Musim Segera Datang, Awas Tubuh Mudah Sakit

Namun, Dinda mengimbau masyarakat untuk memerhatikan dosis pengonsumsian jamu pereda nyeri.

Ia mengatakan bahwa meski kandungan kunyit asam mampu membantu meredakan nyeri haid, bahan tersebut juga berindikasi mengiritasi lambung.

Dengan demikian, sebaiknya penderita maag atau ada riwayat asam lambung tinggi sebaiknya memerhatikan jamu ini ketika haid.

"Lebih diperhatikan untuk penderita yang sedang menstruasi, tapi biasanya ada penyakit maag," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com