Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Musim Segera Datang, Awas Tubuh Mudah Sakit

Kompas.com - 03/10/2019, 07:01 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber ,Halodoc

KOMPAS.comMusim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim penghujan atau sebaliknya, banyak dikenal sebagai satu rentang waktu yang riskan bagi masyarakat Indonesia mengalami gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan itu bisa berupa nyeri sendi, asma, sakit kepala, dan yang paling umum adalah flu terutama pilek.

Hal itu bisa terjadi akibat terjadi sejumlah perubahan cuaca di sekitar kita, misalnya naik dan turunnya suhu, tekanan, juga kelembaban udara, adanya tiupan angin yang membawa debu kering, perubahan dari hujan ke panas atau sebaliknya, dan sebagainya.

Untuk itu, sangat penting bagi kita semua untuk tetap bisa menjaga kondisi tubuh agar tidak tumbang ketika perubahan cuaca itu datang. Mengantisipasi menurunnya kondisi tubuh saat musim pancaroba bisa dilakukan dengan berbagai cara berikut.

Baca juga: Peralihan Musim, Waspada Serangan Jamur Kaca Mobil

Membawa payung atau jas hujan

Alat perlindungan diri dari hujan seperti payung dan jas hujan sangat dibutuhkan agar tubuh tidak terguyur secara langsung oleh air hujan di musim pancaroba.

Keduanya dibutuhkan untuk menopang aktivitas Anda di luar ruang.

Hujan di musim perantara ini tidak terjadi setiap hari dan tidak dapat dipastikan kapan turun, karena belum memasuki musimnya.

Maka dari itu, lebih baik untuk selalu membawa keduanya di tas atau kendaraan Anda.

Perhatikan asupan

Vitamin dan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh juga menjadi hal penting lainnya yang harus diperhatikan.

Walau bagaimana pun, tubuh harus memiliki imun yang cukup untuk menghadapi segala perubahan cuaca yang ada, sehingga bisa menangkal bibit-bibit penyakit yang mungkin saja menyerang.

Tanpa menganggap remeh kebutuhan tubuh akan vitamin lain, namun asupan akan vitamin C perlu untuk ditingkatkan, karena dapat mengoptimalkan sistem imun dalam tubuh.

Sumber makanan yang dapat memberikan Anda vitamin C bisa ditemui di berbagai jenis sayur dan buah-buahan. Misalnya brokoli, jeruk, pepaya, dan mangga.

Untuk cairan tubuh, pastikan tetap mengonsumsi air mineral sesuai dengan kebutuhan Anda masing-masing. Selain itu, di musim ini, kurangi minuman bersoda, tinggi gula, atau minuman yang mengandung kafein.

Jaga kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan baik di dalam dan di luar rumah sangat penting untuk diperhatikan. Anda harus memastikan tidak ada tumpukan sampah atau genangan air yang memungkinkan hewan-hewan sumber penyakit, seperti nyamuk dan lalat, berkembang biak di sana.

Jika hal-hal itu dibiarkan, maka semakin mudah tubuh Anda terserang penyakit di musim peralihan pancaroba.

Baca juga: Mengapa Kita Lebih Sering Sakit Saat Musim Pancaroba?

Menjaga pola hidup sehat

Pola hidup sehat juga menjadi faktor penting yang dapat menjaga kita tetap sehat di tengah musim peralihan.

Dalam hal ini yang dimaksud pola hidup sehat adalah rajin melakukan olahraga, tidak begadang, dan memiliki tidur atau istirahat yang cukup dan berkualitas.

Kurang tidur menyebabkan regenerasi sel-sel tubuh tidak berjalan maksimal, sementara rutin melakukan olahraga dapat meningkatkan sel-sel kekebalan dalam tubuh.

Semua ini dapat membantu kita terhindar dari berbagai macam penyakit di musim pancaroba. Jika tubuh sehat, maka semua aktivitas dan tanggung jawab harian yang harus kita penuhi tidak akan terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com